REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Semarak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW mulai terasa di awal November 2019. Sebabnya berbagai kegiatan maulid nabi mulai banyak digelar warga di berbagai titik dengan kegiatan tablig akbar dan pengajian.
Misalnya maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriyah yang dirangkaikan dengan peresmian pusat dakwah Nuurussagaf di Jalan Garuda Caringin, Kelurahan/Kecamatan Baros, Kota Sukabumi Sabtu (2/11) malam. Berikutnya, maulid nabi di Pesantren Fathul Bayan Jalan Otista Gang Karya Bakti, Cijangkar, Kecamatan Citamiang, Ahad (3/11).
‘’Momen peringatan maulid nabi sebagai bagian syiar Islam dan memperkokoh Sukabumi sebagai kota santri,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, disela-sela peringatan maulid nabi di Kecamatan Baros. Ia menilai kegiatan ini menjadi syiar Islam dan dakwah di wilayah ini serta kegiatan keagamaan semakin meningkat dibuktikan dengan banyaknya kehadiran jemaah.
Dukungan atas maulid nabi ini terang Fahmi, dikarenakan pembangunan bisa berhasil, kalau bidang keagamaan menjadi prioritas. Sehingga Kota Sukabumi akan mengokohkan sebagai kota santri yang didalamnya senantiasa memperkokoh nilai-nilai keagamaan dan ketakwaan serta ketaatan kepada Allah SWT.
Fahmi menuturkan, selama ini pemkot menggulirkan berbagai program bidang keagamaan dan mendapatkan dukungan dari DPRD dan warga. Di antaranya gerakan Magrib mengaji, subuh berjemaah dan perhatian pada madrasah, masjid, majelis taklim dan pondok pesantren (M3P).
Lebih lanjut Fahmi menambahkan, pembangunan di bidang keagaman akan terus dikuatkan sehingga keberkahan sebua kota akan diraih. Di sisi lain, peresmian gedung dakwah bisa semakin mengokohkan keislaman dan kegamaan masyarakat.
''Dari sini peradaban umat Islam bisa berkembang dan mendukung Sukabumi religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah),'' ujar Fahmi. Terakhir wali kota berharap kota tercinta senantiasa ada dalam keberkahan dan ketaatan kepada Allah terus meningkat.
Sehingga Pemkot Sukabumi memprioritaskan pembangunan bidang keagamaan. Misalnya menggencarkan gerakan shalat subuh berjamaah dan magrib mengaji sebagai bentuk syiar keagamaan