Ahad 03 Nov 2019 21:08 WIB

Ciri Khas Masjid di Masa Turki Usmani

Masjid di Masa Turki Ustmani merupakan campuran dari berbagai pengaruh.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Yeni Valide, Istanbul, Turki.
Foto: Wikipedia
Masjid Yeni Valide, Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid-masjid klasik yang di rancang ketika itu menggunakan struktur berbasis kubah, mirip dengan Hagia Sophia.  Periode klasik Turki Usmani sebagian besar merupakan pengembangan dari budaya dan gaya arsitektur sebelumnya.

Budaya Bizantium mendominasi gaya-gaya bangunan di sana, selain juga budaya Arab warisan Daulah Abbasiyah. Khususnya adalah pengaruh Hagia Sophia. Karena itu, arsitektur Turki Usmani merupakan campuran berbagai pengaruh.

Arsitek era Turki Usmani yang terkenal adalah Mimar Sinan. Di antara karyanya adalah Masjid Sehzade yang pembangunannya selesai dilaksanakan pada 1548. Karya signifikan keduanya adalah Masjid Suleymaniye dan kompleks di sekitarnya.Berikut adalah tiga masjid yang banyak dipengaruhi Mimar Sinan.

Masjid Bayezid II

Bangunan ini merupakan kebanggaan Sultan Bayezid II. Ini merupakan kompleks masjid besar kedua yang didirikan di Istanbul. Sebagai kompleks paling awal, masjid ini awalnya bernama Masjid Fatih kemudian hancur karena gempa bumi dan sepenuhnya dibangun kembali dengan gaya yang berbeda, kompleks Beyazidiye memiliki makna sejarah dan arsitektur yang cukup besar.

Arsitektur masjid ini merefleksikan pengalaman dengan gaya Turki Usmani dan Barat. Kompleks kulliye di sekitarnya (madrasah, sekolah dasar, imaret(dapur umum) dan hammam), berasal dari 1501 hingga 1506.Kubah sebagian dibangun kembali setelah gempa bumi pada 1509, dan Mimar Sinan melakukan perbaikan lebih lanjut pada 1573-1574.

Masjid Sehzade

Ini merupakan masjid yang dibangun pada abad ke-16 di Distrik Fatih, bukit ketiga Istanbul, Turki. Masjid ini dibangun oleh Sulaiman sebagai kenangan untuk putranya Sehzade Mehmed yang meninggal pada 1543 ketika kembali ke Istanbul setelah agresi militer di Hun- garia. Sehzade juga disebut dengan Prince Mosque.

Mehmed adalah putra tertua dari satu-satunya istri sah Sulaiman, Hurrem Sultan. Meskipun bukan putra sulungnya dan sebelum kematian- nya yang mendadak, ia dipersiapkan untuk menerima tahta setelah masa pemerintahan Suleiman.

Sang sultan berduka atas kematian Mehmed selama 40 hari di makam sementara di Istanbul, tempat di mana arsitek Mimar Sinan membangun makam yang megah.

Masjid Banya Bashi

Masjid ini terletak di Sofia, Bulgaria. Pemban- gunannya selesai pada 1566, selama bertahun-tahun Turki Usmani menguasai kota. Masjid ini mendapatkan namanya dari frasa Banya Bashi, yang berarti banyak mandi.

Fitur yang paling menonjol dari masjid adalah dibangun di atas spa termal alami, orang bahkan dapat melihat uap naik dari lubang di tanah dekat dinding masjid. Masjid ini terkenal dengan kubah besar, diameter 15 meter, dan menara.

Banya Bashi adalah satu-satunya masjid yang berfungsi di Sofia, sisa pemerintahan Turki Usmani yang berlangsung hampir lima abad.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement