REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada permulaan abad ke-16 M, seorang Italia Lodovico di Varthema yang juga dikenal dengan nama Barthema and Vertomannus (1470-1517) menulis, Aden adalah sebuah kota yang perkasa dan kuat dan saya hampir tidak pernah menemukan kota sepertinya sepanjang hidup saya . Jangkar kapal-kapal besar di pelabuhannya berasal dari India, Ethiopia, atau Persia.
Dalam laman portofaden.net disebutkan, popularitas Aden didongkrak oleh pelabuhannya. Kisah kota berpenduduk 800 ribu jiwa (2005) ini sebagai pusat perdagangan telah dimulai sejak ribuan tahun lalu, termasuk kunjungan Marco Polo dan Ibn Batuta pada abad 11 dan 12 M.
Pada 1800-an, Aden tumbuh sebagai pelabuhan pengisian bahan bakar kapal dengan cadangan persediaan batu bara dan air untuk kapal-kapal uap. Layanan pelabuhan dikembangkan setelah Terusan Suez dibuka pada 1869 sehingga pada 1950-an Aden tumbuh menjadi bungker kapal dan pusat perdagangan bebas pajak tersibuk di dunia.
Pada 1970, ketika Terusan Suez ditutup sampai 1975, produktivitas Aden menurun akibat persaingan ketat dari pelabuhan-pelabuhan baru di kawasan tersebut dan perubahan pola perdagangan. Dermaga baru dibutuhkan di Aden untuk memenuhi tuntutan kargo modern.
Dermaga tersebut dibangun pada akhir tahun 1980-an di pangkalan Ma'alla. Setelah lebih dari 150 tahun disibukkan dengan aktivitas komersil, Aden pada akhirnya memiliki kapasitas dan peralatan untuk menangani berbagai jenis kargo kering.
Secara geografis, pelabuhan Aden terdiri dari tiga area, yakni bagian luar, pelabuhan minyak, dan pelabuhan bagian dalam. Zona penggunaan Aden terdiri atas pangkalan kontainer dan pangkalan multifungsi Ma'alla, pangkalan kontainer Aden, pelabuhan minyak, dan pelabuhan penangkapan ikan. Perusahaan kilang minyak Aden terletak di pelabuhan minyak.
Pelabuhan Aden dan pelabuhan-pelabuhan Yaman lainnya dikelola oleh perusahaan negara bernama Otoritas Pelabuhan Yaman (Yemen Ports Authority/YPA) atau Yemen Gulf of Aden Ports Corporation. Aden kini dikui sebagai sumber daya nasional dengan potensi yang besar dan bahkan digambarkan sebagai pintu gerbang Yaman menuju dunia. Untuk menangani kapalkapal kontainer terbesar dunia, dibangunlah ATC (Aden Container Terminal) di Pantai Utara wilayah tersebut.