REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (6/11) dibuka menguat ke level 6273,918 dari penutupan perdagangan Selasa (5/11) di level 6264,152. Pergerakan IHSG hari ini memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.218-6.310.
Menurut Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus pergerakan IHSG hari ini mendapat dorongan dari pertumbuhan ekonomi kuartal III. Sebelumnya, BPS merilis kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal III yang naik 5,02 persen yoy dan 3,06 persen quarter to quarter.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen. Pertumbuhan tersebut berada di atas ekspektasi dari kami yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada pada 5.01 persen," kata Nico, Rabu (6/11).
Sektor pengadaan listrik dan gas tumbuh 4,94 persen, disusul sektor lapangan konstruksi 4,7 persen dan jasa keuangan serta asuransi tumbuh 4,66 persen. Berdasarkan data yang dirilis BPS terdapat 9 sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan pada kuartal III.
Perlambatan tersebut salah satunya disebabkan oleh kondisi perekonomian global yang masih sangat diliputi dengan ketidakpastian adanya perang dagang serta tensi geopolitik yang saat ini masih menyelimuti pasar keuangan.
Selain itu penurunan harga komoditas migas dan nonmigas menjadi faktor perlambatan kinerja negara eksportir. Realisasi belanja pemerintah pada kuartal III 2019 tercatat berada pada 22,75 persen dari total anggaran 2019 turun 25,59 persen yoy.
Nico juga menggaris bawahi adanya ketidakpastian dari dalam negeri menjelang kuartal III ini, dimana kondisi politik memberikan ketidakpastian bagi iklim investasi. Sehingga pelaku usaha lebih menahan untuk ekspansi.