REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengaku tidak mau ambil pusing jika ada individu yang tidak suka terhadap dirinya sejak dipercaya sebagai Kapolri. Idham justru menanggapi hal itu dengan sebuah candaan.
"Patung pancoran yang diam saja banyak yang tidak suka, apalagi saya. Jadi abang-abang kalau suka terima kasih, kalau tidak suka ya saya tinggal," kelakar Idham di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu (6/11).
Selain itu, Idham juga berkelakar mengenai tudingan miring yang menduga jika dirinya adalah orang kepercayaan Jenderal (Purn) Polisi H. Muhammad Tito Karnavian. Sehingga dirinya dapat terpilih menjadi Kapolri setelah Tito ditunjuk sebagai Mendagri.
"Banyak yang bilang saya orang Pak Tito, saya polisi ya pasti saya orangnya Kapolri (jabatan Jenderal Tito sebelum menjadi Mendagri). Masa saya orangnya Pangkostrad, masa saya orangnya Danjen Kopassus," tutur Idham.
"Saya minta maaf gaya saya memang seperti inilah. Saya tidak tahu kenapa Pak Presiden bisa memilih saya (menjadi Kapolri)," sambungnya .
Meski demikian, dia berjanji akan melanjutkan tugas Jenderal (Purn) Tito Karnavian dengan baik. Ia juga akan melanjutkan program profesional, modern, dan terpercaya (promoter) yang sebelumnya telah diterapkan Tito.
"Saya akan melanjutkan seluruh program yang dicanangkan Bapak Mendagri Kapolri sebelumnya," ucap Idham.
Dengan berpindahnya tongkat dan panji simbol komandan tertinggi Polri ini, maka Idham Azis akan memimpin Kepolisian RI hingga pensiun, yakni Februari 2021.