REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Konsultan Arsitek Perencana Masjid Apung Ancol, Andra Matin memastikan, tidak ada limbah masjid yang dibuang ke laut. Masjid Apung, kata dia nantinya akan dilengkapi dengan penampungan sehingga air limbah akan kembali diolah, baik untuk penyiraman atau lainnya.
“Proses pembuangan masjid ini tidak ada yang dibuang di laut. Karena nanti kita akan buat penampungan untuk penyiraman dan sebagian lainnya kita olah kembali (recyle) sehingga tidak ada yang dibuang ke laut,” jelas Andra seusai seremoni pemancangan tiang (ground breaking) pertama Masjid Apung Ancol, Sabtu (9/11).
Selain itu, Andra mengatakan, masjid ini juga tidak akan menyediakan air conditioner (AC). Sirkulasi udara dalam Masjid Apung Ancol, kata dia, akan mengandalkan angin dari ventilasi. Masjid Apung Ancol, juga akan menggunakan keran sensorik sehingga tidak banyak air yang akan terbuang.
“Kita mengandalkan angin dari ventilasi di atap masjid. Itu upaya penghematan energi. Lalu dari penghematan air, kita sediakan keran berbasis sensor sehingga tidak banyak air yang terbuang,” jelas Andra.
Pembangunan masjid ini, menurut Andra akan memakan anggaran sekitar Rp 50 miliar, yang keseluruhannya berasal dari PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. “Seluruh anggaran dari Ancol, ada sekitar Rp 50 Miliar,” kata dia.
Masjid Apung Ancol merupakan masjid terapung pertama di Jakarta akan segera dibangun di kawasan pantai Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk melakukan seremoni pemancangan tiang (ground breaking) pertama pada Sabtu (9/11).
Acara pemancangan tiang ini, disaksikan langsung oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla. Konsultan Arsitek Perencana Masjid Apung Ancol, Andra Matin mengatakan, proses pembangunan masjid yang akan menjadi ikon baru Ancol ini, kemungkinan akan memakan waktu satu tahun.
Menurut Andra, masjid ini akan memiliki luas 2.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 2.500 orang jamaah. Dia yakin, masjid yang lokasinya berada di sekitar pintu masuk timur Ancol ini, akan menjadi tempat ibadah yang memiliki arsitektur unik dan satu-satunya di Jakarta.
Andra menjelaskan, masjid ini akan berbentuk segi lima yang merepresentasikan lima rukun Islam serta jumlah waktu sholat wajib. Tinggi masjid yang direncanakan akan mencapai 25 meter ini, disesuaikan dengan jumlah Nabi yang juga berjumlah 25.
“Pada sisi luar masjid akan terdapat enam buat menara yang melambangkan rukun iman,” kata Andra saat menyampaikan sambutan di acara Ground Breaking di Jakarta, Sabtu (9/11).
“Desain masjid ini kalau dari atas seperti bulan dan bintang dilengkapi enam titik berlian, dan dari luar masjid ini menyerupai bentuk kapal phinisi, kapal khas Masyarakat Bugis,” tambah dia.
Andra mengatakan, Ancol saat ini juga sedang menyelenggarakan sayembara gagasan desain Masjid Apung. Sayembara ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dan arsitek muda untuk dapat berkontribusi dan mengembangkan idenya dalam pembangunan Masjid Apung.