Rabu 13 Nov 2019 20:31 WIB

Asosiasi: 90 Persen Data akan Berada di Luar Indonesia

Asosiasi pusat data akan melakukan audiensi dengan Menkominfo Johnny G Plate

 Pekerja menggunakan kartu uang elektronik (e-money) melakukan transaksi pembelian di salah satu bank di Jakarta, Senin (21/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja menggunakan kartu uang elektronik (e-money) melakukan transaksi pembelian di salah satu bank di Jakarta, Senin (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (IDPRO) akan melakukan audiensi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Pertemuan tersebut untuk membahas PP Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik dan perkembangan industri data di Indonesia.

"Kita ada rencana akan melakukan audiensi dengan Menkominfo Johnny G Plate," ujar President IDPRO Hendra Suryakusuma di Jakarta, Rabu (13/11).

Baca Juga

Hendra mengatakan pihaknya juga ingin memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki sektor industri penyedia data center yang luar biasa maju dibandingkan dengan negara-negara lain. "Jadi bahwa pada kenyataannya data-data center Indonesia berkategori tier III dan tier IV pertama di Asia Tenggara itu sudah menjadi bukti bahwa kita tidak main-main," kata Hendra.

Terkait jadwal audiensi, President IDPRO tersebut belum mengetahui persis waktunya namun pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kemenkominfo.

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menerbitkan PP Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Regulasi ini menjadi revisi dari Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012. Namun asosiasi perusahaan penyelenggara jasa digital meminta pemerintah meninjau ulang revisi tersebut karena dinilai mengganggu kedaulatan negara dan merugikan secara ekonomi.

Sejumlah asosiasi menilai 90 persen data akan berada di luar wilayah Indonesia dan penyelenggara sistem dan transaksi elektronik asing tidak lagi wajib berinvestasi untuk mengadakan penyimpanan data di Indonesia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement