Kamis 14 Nov 2019 16:08 WIB

Saran Lothar Matthaus Hadapi Tekanan: Fokus pada Permainan

Matthaus menyarankan para pemain tetap fokus pada pertandingan yang akan dijalani.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pemain terbaik dunia FIFA tahun 1991, Lothar Matthaus turut meramaikan
Foto: Republika/Ijal Rosikhul Ilmi
Pemain terbaik dunia FIFA tahun 1991, Lothar Matthaus turut meramaikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda Bayern Muenchen Lothar Matthaus mengaku telah terbiasa dengan tekanan yang diberikan oleh suporter. Hal itu, kata dia, terjadi kepada seluruh pemain profesional yang ada di dunia. 

Menurutnya, cara terbaik untuk menghadapi tekanan dari para suporter adalah dengan tidak menghiraukannya. Matthaus lebih memilih untuk fokus pada permainannya sendiri.

Baca Juga

"Bagi saya, kita memang harus bisa mengendalikan itu, saya bilang ke diri saya untuk memberikan yang terbaik, menunjukkan yang terbaik, karena ini passion saya untuk bermain bola dan inilah yang terpenting. Jangan pikir soal tekanan, jangan pikir soal apa yang akan ditulis pers besok. Pikirkan bagaimana kamu bermain, berikan yang terbaik dan cintai olahraga maka kamu akan menghasilkan yang baik pula," kata Matthaus dalam acara konferensi pers Bundesliga Experience di Jakarta, Kamis (14/11).

Suporter di Indonesia tak segan melakukan protes saat tim yang didukungnya berada dalam tren negatif. Bahkan, pada akhir Oktober lalu, oknum suporter Persebaya Surabaya melancarkan protes hingga melakukan pengrusakan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) usai Bajul Ijo mengalami kekalahan 2-3 dari PSS Sleman. Kericuhan yang terjadi saat itu berdampak pada pelarangan bermain bagi Persebaya di Stadion GBT dan beberapa stadion di Jawa Timur. Persebaya pun terpaksa menjamu PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan, Kamis (14/11) malam WIB.

Kendati demikian, Matthaus menyarankan para pemain tetap fokus pada pertandingan yang akan dijalani. Selain itu, saat mendapat kesempatan bermain, kata dia, pemain harus fokus selama 90 menit. 

"Pokoknya berikan yang terbaik, tidak ada yang tahu hasil di lapangan selama 90 menit. Motivasi saya tentu memberikan yang terbaik untuk tim selama 90 menit dan 90 menit selanjutnya," kata dia.

Ia menegaskan, keberhasilan satu pemain bergantung pada banyak hal, misal wasit dan rekan satu tim. Tapi karena sepak bola sebagai olahraga tim, kata dia, pemain yang menggeluti olahraga ini harus membantu satu sama lain.

"Kamu harus termotivasi lebih jika ingin menjadi yang terbaik. Sesi latihan juga berpengaruh, karena pelatih tidak bisa memberikan kita latihan satu per satu. Latihlah dirimu sendiri, setelah itu tukar pikiran dengan temanmu, karena mungkin saja kita melewatkan sesuatu dalam latihan," kata dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ فِيْكُمْ رَسُوْلَ اللّٰهِ ۗ لَوْ يُطِيْعُكُمْ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنَ الْاَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيْكُمُ الْاِيْمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ اِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الرَّاشِدُوْنَۙ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

(QS. Al-Hujurat ayat 7)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement