Jumat 15 Nov 2019 17:50 WIB

Pengerukan Ciliwung Diintensifkan

Pengerukan dilakukan karena kali telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Warga beraktivitas di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Tanah Rendah, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Tanah Rendah, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki musim penghujan, berbagai langkah antisipasi bencana banjir terus diintensifkan. Beberapa petugas gabungan dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan Kodam Jaya melakukan pengerukan di Kali Ciliwung, RW 14, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Jumat (15/11).

Lurah Bidara Cina, Dadang Yudi Hartono mengatakan, pengerukan dilakukan karena kali telah mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. Pekerjaan ini dilakukan dengan mengerahkan satu unit eskavator. "Harapannya, genangan dan banjir di sekitar Kali Ciliwung dapat diminimalisasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah menuturkan, pengerukan Kali Ciliwung telah dilakukan pihaknya sejak bulan September lalu dan ditargetkan akan rampung pada akhir Desember 2019.

Menurutnya, di titik Bidara Cina banyak terjadi sedimentasi yang setiap tahun terbawa banjir dari hulu di kawasan Bogor, Jawa Barat. Sehingga jika tak dikeruk, terjadi pendangkalan. Lumpur hasil kerukan Kali Ciliwing ini dijadikan tanggul sementara di sepanjang bantaran kali.

"Saat ini pengerjaan pengerukannya telah mencapai 90 persen dan kami targetkan akan rampung pada akhir Desember mendatang," terangnya.

Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Juaini mengungkapkan kesiapsiagaan petugas mengantisipasi banjir jelang memasuki musim penghujan. Diantaranya seperti membuat sumur resapan, rainwater harvesting, onsite detention, pengerukan di 17 sungai serta 5 waduk yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

Kelima waduk tersebut antara lain, Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Teluk Gong, Waduk BPP Poncol, dan Embung Cendrawasih. Tak hanya itu, Juaini mengungkapkan, Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta telah membangun 987 titik sumur resapan di 5 wilayah di Jakarta.

"Targetnya 1.000 titik sumur resapan pada tahun 2019, dan keberlanjutan pembangunan National Capital Integrated Coastal Development Kali Kamal sepanjang 2,2 km, naturalisasi revitalisasi sungai, serta pembangunan waduk di 10 lokasi," kata Juaini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement