REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah surat diambil dari penyimpanan dokumen dan surat keluarga oleh Melanie Rashford yang tak lain adalah ibu dari striker Manchester United (MU), Marcus Rashford. Surat itu berisi catatan kecil Rashford ketika berusia 11 tahun. Surat itu begitu berkesan bagi Rashford sehingga ia unggah ke akun Twitternya.
Surat itu ditulis ketika Raskford masih duduk di bangku sekolah dan berada di tim remaja MU. Surat itu menggambarkan impian dan kerja kerasnya agar menjadi pemain utama Manchester United.
“Saya berharap masa depan saya sangat cerah di dalam dan di luar sekolah dalam karier saya sebagai pemain bola,” demikian penggalan catatan Rashford, dilansir dari Manchestereveningnews, Sabtu (16/11).
Rashford kecil memiliki keinginan gaya hidup yang berbeda dengan teman-temannya. Dia menyebut hanya ada satu tujuan dalam hidupnya waktu itu, yaitu menjadi pemain sepak bola profesional dan bermain untuk United. Dia ingin menjadi kebanggaan keluarga dan banyak orang.
Berkat kerja kerasnya, impian itu menjadi kenyataan. Rashford menjalani debutnya bersama MU dengan manis ketika menghadapi Midtjylland di Liga Europa 2016. Dalam pertandingan tersebut, dia mencetak gol sekaligus menjadi pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi Eropa.
Di Timnas Inggris, Rashford melakukan debut manis dengan mencetak gol ke gawang Australia. Gol tersebut membuat namanya tercatat sebagai pemain termuda yang mencetak gol pada laga debut di timnas Inggris pada saat usianya 18 tahun 208 hari.
Menurut Rashford, kerja keras adalah kunci utama untuk mencapai tujuan. Pandangan itu sudah terpatri di dalam benak pemain berusia 22 tahun itu. Itu sebabnya, kerja keras dan dedikasi yang diberikan kepada MU dan timnas Inggris saat ini adalah upaya memenuhi janji kepada dirinya sendiri. Rashford akan selalu menghormati janji itu selama menjadi pemain sepak bola profesional.
Rashford melewati berbagai situasi yang terjadi di tubuh Skuat Iblis Merah, suka maupaun duka. Mulai dari bongkar pasang pelatih yang berdampak kepada kesempatan dia mendapatkan menit bermain lebih sedikit hingga penurunan performa tim. Dia tak menunjukkan putus asa meski terkadang harus ditempatkan sebagai pemain nomor dua.
Ketika Rashford mengawali kompetisi Liga Primer Inggris musim ini dengan paceklik gol, dia menolak menundukkan kepala. Dia melihat ke depan bahwa perjalanan masih panjang dan banyak peluang mencetak gol. Dia percaya dengan kerja keras memperbaiki permainan, paceklik gol di awal musim itu tak akan terjadi lagi.
Hasilnya pun mulai tampak. Rashford membalikkan keadaan kurang bagus di awal musim itu dengan penampilan mengesankan. Tujuh gol dari delapan pertandingan terakhirnya bersama Manchester United dan timnas Inggris dia persembahkan. Satu gol dia cetak ketika Inggris membantai Montenegro tujuh gol tanpa balas pada kualifikasi Grup A Piala Eropa 2020.
Kini, Rashford membuktikan diri pantas menjadi pilihan utama pelatih sebagai ujung tombak MU dan Inggris. Bahkan, pelatih MU, Ole Gunnas Solskjaer memasukkan namanya sebagai rencana besarnya di masa depan. Solskjaer berharap Rashford menjelma sebagai andalan tim di tahun-tahun akan datang.
"Perjalanan saya sejauh ini luar biasa; saya telah mengalami banyak hal yang berhubungan dengan Manchester United dan dengan sekolah,” ungkap Rashford.
Rashford menegaskan bangga pada diri sendiri karena berada di tempat yang diinginkannya sejak kecil. Banyak anak lain yang ingin melakukannya seperti dirinya tapi tak terwujud. Itu sebabnya, Rashford tak ingin mengesampingkan kerja keras agar cita-citanya menjadi pemain dengan level permainan tinggi menjadi kenyataan.
Rashford berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu dirinya dalam menggapai karier yang menakjubkan. Rashford berjanji akan terus memberikan yang terbaik untuk klub dan timnas.
Dalam caption gambar surat yang dia unggah itu, Rashford menulis pesan untuk penggemar, “Terus bekerja keras dan Anda dapat mencapai apapun yang Anda inginkan.”