REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- 'Aisyiyah sebagai oraganisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia, memiliki perhatian yang besar terhadap isu-isu pembangunan manusia dan kebudayaan. Bahkan, sudah banyak perubahan yang dihadirkan dalam membangun Indonesia.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perlu bersinergi dengan 'Aisyiyah. Terlebih dalam upaya mewujudkan generasi Indonesia yang unggul dan maju.
"Dakwah Islam berkemajuan ‘Aisyiyah dapat meningkatkan pembangunan manusia Indonesia menuju manusia unggul dan maju untuk terwujudnya Indonesia berkemajuan," kata Muhadjir saat mengisi Tanwir II 'Aisyiyah di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (Unisa).
Ia menjelaskan, prioritas pembangunan telah bergeser dari penguatan infrastruktur menjadi penguatan pembangunan manusia Indonesia. Yang mana, tujuannya menciptakan manusia unggul dan maju serta mampu berkompetisi.
Muhadjir pun juga mengingatkan masyarakat terkait bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada 2036 mendatang. Yang mana, jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia yang tidak produktif.
Hal tersebut, dapat memberikan nilai positif bagi Indonesia sendiri. Ia menyebut, usia produktif dapat memberikan beberapa hasil jika berkerja, yakni untuk dirinya sendiri, menghidupi yang tidak produktif, menabung hingga berinvestasi.
"Besarnya saving sendiri akan menentukan Indonesia sebagai negara maju. Sehingga Indonesia tidak termasuk dalam kategori negara dengan pendapatan menengah sampai rendah," tambahnya.
Muhadjir pun mengapresiasi 0enyelemggaraan Tanwir II 'Aisyiyah tersebut. Yang mana, Tanwir dilaksanakan sejak 16 hingga 18 November dengan mengangkat tema Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan
"Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang berlandaskan Islam berkemajuan telah dan akan terus berperan dalam mewujudkan Indonesia berkemajuan sebagaimana menjadi cita-cita bersama bangsa ini," ujarnya.