REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diketahui akan melakukan pertemuan dengan partai-partai yang berada di luar pemerintahan. Namun, Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Saya belum dapat infonya (PKS ingin bertemu)," ujar Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno saat dikonfirmasi, Senin (18/11).
Meski begitu, ia mengaku bahwa PAN akan membuka pintu komunikasi dalam mempersiapkan diri untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Namun, komunikasi tersebut tak hanya terbatas pada partai-partai yang berada di luar pemerintahan.
"Komunikasi yang kita jalani, ya kita jalani itu aplagi sekarang agak lumayan intensif kominikasi politik dalam rangka apa pilkada serentak. Di sela pembicaraan pilkada serentak itu juga ada silahturahmi," ujar Eddy.
Menurutnya, komunikasi antar partai politik usai pemilihan umum (Pemilu) 2019 adalah sesuatu yang baik. Sebab, persaingan dalam merebut suara publik hanya terjadi saat kontestasi berlangsung.
"Jadi saya kira ini bagian dari sebuah tradisi demokrasi yang sangat baik dan saling menyamakan persepsi," ujar Eddy.
Diketahui, PKS mengaku akan segera menjalin komunikasi dengan partai lain guna menyambut kontestasi pada 2020 dan 2024. Partai yang dipimpin Sohibul Iman itu mengaku siap berkoalisi dengan partai manapun.
Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal mengaku bahwa partainya akan segera menggelar pertemuan dengan sejumlah partai. Khususnya partai-partai yang kini berada di luar pemerintahan.
"Terutama sekali kami akan berbicara dari hati ke hati dengan partai-partai yang tidak berada di dalam pemerintahan," ujar Mustafa