Selasa 19 Nov 2019 06:44 WIB

Kamboja Larang Menunggangi Gajah di Angkor Wat

Seekor gajah di Angkor Wat Kamboja mati sebab terlalu banyak ditungggangi pengunjung.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Gajah betina mati di Angkor Wat
Foto: the star/facebook/Yem Senok
Gajah betina mati di Angkor Wat

REPUBLIKA.CO.ID,SIEM REAP --  Otoritas manajemen untuk Taman Arkeologi Angkor di Siem Reap, Kamboja mengumumkan akan melarang wisatawan untuk menaiki gajah di awal 2020. Keputusan itu diambil setelah mendapatkan tekanan dari dari kelompok aktivis hewan Apsara.

Laporan media Vietnam Khmer Times menyatakan,  dua dari 14 gajah yang saat ini berada di kuil Angkor Wat telah dipindahkan ke hutan komunitas Bos Thom di dekatnya. Perwakilan pers Apsara Long Kosal mengatakan, masih ada selusin gajah yang tersisa akan dipindahkan ke hutan yang sama  pada awal tahun depan.

Baca Juga

"Gajah adalah hewan besar, tetapi juga lembut dan kami tidak ingin melihat hewan digunakan untuk kegiatan pariwisata lagi. Kami ingin mereka hidup di lingkungan alami mereka," kata Kosal, dikutip dari CNN.

Pada 2016, seekor gajah bernama Sambo meninggal di Angkor dan menarik perhatian dunia. Kematiannya karena kombinasi stroke panas dan kelelahan karena mengangkut begitu banyak manusia di tempat wisata itu.

Dua tahun kemudian, World Wildlife Fund menerbitkan pandangan mendalam pada populasi gajah Asia yang semakin menipis. Laporan itu mencatat populasi spesies abu-abu ini telah berkurang 50 persen hanya dalam tiga generasi.

Menurut Angkor Enterprise, yang mengelola pengelolaan situs, tempat yang terdaftar UNESCO pun menghadapi penurunan jumlah wisatawan. Laporan terbarunya mengatakan, 1,8 juta turis asing membeli tiket ke kompleks kuil dari Januari hingga September, menurun 13,7 persen dibandingkan periode 10 bulan yang sama pada 2018.

Meskipun hingga saat ini tidak ada prediksi larangan Kamboja menunggangi gajah di Angkor akan berdampak pada jumlah pengunjung. Namun, langkah ini perlu diambil, menimbang banyak tempat wisata dunia sudah mulai menghilang fasilitas atraksi tersebut.

Baru-baru ini, TripAdvisor mengumumkan tidak akan menjual tiket ke situs mana pun yang mengembangbiakkan paus atau lumba-lumba di penangkaran. Salah satu yang disorot adalah taman hiburan SeaWorld di AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement