KUNINGAN, AYOBANDUNG.COM -- Uang rupiah lusuh masih banyak ditemukan beredar di tengah masyarakat. Di Pasar Baru, Kabupaten Kuningan, sedikitnya Rp 1,2 miliar uang lusuh diserap Bank Indonesia (BI) Cirebon.
Uang lusuh sebesar itu diperoleh berdasarkan hasil penukaran yang dilakukan masyarakat kala Grebeg Pasar Pasar 2019 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, di Pasar Baru, Kamis (21/11).
Dalam kesempatan itu, Bupati Kuningan Acep Purnama bersama Kepala Tim KPwBI Cirebon Yukon Afrinaldo turun langsung ke tengah para pedagang di Pasar Baru untuk menerima penukaran uang lusuh dengan uang baru.
Penukaran dilakukan pula pada mobil kas yang disiapkan pihak BI di lokasi. Selanjutnya, uang lusuh yang ditukarkan hari ini dibawa pihak BI untuk diolah pada Unit Pengelolaan Uang Rupiah (PUR).
Acep dalam kegiatan itu meminta masyarakat, terutama pedagang, untuk lebih teliti saat menerima uang pada setiap transaksi. Ketelitian dibutuhkan demi menghindarkan diri dari peredaran uang palsu.
AYO BACA : Kasus Pencucian Uang Mantan Bupati Cirebon, KPK Panggil Rokhmin Dahuri
"Merawat uang rupiah juga sama saja dengan bela Negara tanpa senjata. Jadi, ayo rawat uang rupiah yang kita punya," katanya.
Yukon berharap, melalui grebeg pasar, pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap perilaku merawat uang Rupiah semakin baik.
"Terutama menciptakan generasi muda yang aktif ikut membangun mindset bahwa Rupiah adalah simbol kedaulatan negara yang wajib untuk dijaga," ungkapnya.
Grebeg pasar sendiri merupakan implementasi dari Undang Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang terkait pengedaran uang. Kegiatan ini merupakan momen edukasi dan sosialisasi tentang ciri-ciri keaslian uang.
Tak hanya itu, imbuhnya, grebeg pasar juga sekaligus clean money policy berupa penukaran uang untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat, baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan kondisi layak edar.
AYO BACA : RTH di Cirebon Baru 10%
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pula pengenalan peran dan tujuan Bank Sentral di Indonesia kepada masyarakat. Tidak hanya edukasi dan sosialisasi mengenai uang rupiah, dilakukan pula edukasi pembayaran non tunai.
Ini merupakan inovasi BI dalam bidang inklusi keuangan digital yang dikenal dengan Gerakan Nasional Non Tunai dan QR Code Indonesia Standar (QRIS).
Pelaksanaan Grebeg Pasar 2019 di Kabupaten Kuningan sendiri merupakan kegiatan perdana yang dikemas dalam bentuk rangkaian kegiatan edukasi, penampilan kesenian daerah, penampilan perlombaan, dan hiburan modern.
"Tak hanya memberi pengetahuan tentang peran dan tugas BI semata, tapi juga memberi pemahaman kepada masyarakat arti sebuah sirkulasi perekonomian daerah, kreativitas kesenian daerah, dan pentingnya koordinasi antar instansi untuk menciptakan suatu perubahan yang dapat dirasakan masyarakat," paparnya.
Tagline Grebeg Pasar 2019 kali ini berbunyi Gerakan Rupiah Keren, Sebar Uang Baru Serap Uang Lusuh (Grak Saur Sepuh).
Selain Acep yang membuka kegiatan, Grebeg Pasar juga dihadiri tamu undangan dari kepala/pejabat Polres Kuningan, Kodim, Koramil, Disperindag, Bank BJB, Bank BRI, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kuningan.
AYO BACA : BPBD Petakan Wilayah Rawan Bencana di Majalengka-Kuningan