Ahad 24 Nov 2019 22:33 WIB

Cara Suku Osing Banyuwangi Memasak Makanan untuk Ritual Adat

Suku Osing tersebar di sejumlah desa di Bumi Blambangan Banyuwangi

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Suku Osing tersebar di sejumlah desa di Bumi Blambangan Banyuwangi
Suku Osing tersebar di sejumlah desa di Bumi Blambangan Banyuwangi

jatimnow.com - 15 muda-mudi yang tergabung dalam Barisan Pemuda Adat Nusantara (B-PAN) PD Osing Banyuwangi belajar memasak makanan untuk ritual Suku Osing/Using di Lingkungan Cungking, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Program ini diinisiasi oleh Wiwin Indiarti, Dosen Bahasa Inggris Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba), yang dibiayai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Wiwin mengatakan, masyarakat Osing tersebar di sejumlah desa di Bumi Blambangan. Osing memiliki ritual dan tradisi masing-masing, termasuk dalam hal memasak makanan untuk ritual.

Ia menjelaskan, masyarakat Osing di daerah Cungking, urusan memasak makanan untuk ritual dilakukan oleh orang yang telah menopause atau perempuan yang bersih dari darah haid untuk mendukung kesakralan sebuah ritual.

Selain itu, bahan makanan ubo rampe atau perlengkapan sesaji untuk ritual harus serba putih. Seperti ayam yang berbulu, berparuh dan berkuku putih. Bahan makanan lain, seperti labu siam, koro, terong juga berwarna putih.

"Kalau tidak ada bahan makanan yang berwarna putih, diganti dengan bahan yang agak condong ke warna putih, warna hijau. Tanaman-tanaman itu dahulu digunakan leluhur dan tidak ditemukan lagi di Cungking karena alih fungsi lahan atau diganti varietas lain," paparnya, Minggu (24/11/2019).

Tujuan dari pelatihan ini, lanjutnya, agar pelaku adat pemuda mengetahui dan mendapat wawasan lebih luas tradisi para leluhur. Selama pelatihan, seluruh peserta juga dilarang menggunakan alas kaki.

"Cara masaknya pun harus berurutan tidak boleh acak ataupun random. Satu bahan diselesaikan dahulu hingga siap di cuci dan beralih ke bahan berikutnya dan begitu seterusnya. Intinya harus berurutan karena ini memasak makanan untuk ritual. Jadi benar-benar sakral," tuturnya.

Di Lingkungan Cungking, pemasak makanan untuk ritual hanya ada lima orang dan telah menopause. Mereka ini, kata dia, yang membuat olahan makanan ritual seperti Ritual Amin Pikin dalam pelatihan kali ini.

"Dalam ritual Amin Pikin ini ada tiga jenis masakan yang disiapkan yaitu Tumpeng Serakat, Pecel Pitik dan Ayam Pecakan," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement