REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Ferrari, Mattia Binotto mengatakan, mengakhiri musim sebagai juara dua konstruktor F1 tidak cukup baik bagi timnya. Sedangkan posisi terbaik pembalapnya hanya di urutan ketiga yaitu Charles Leclerc. Oleh karena itu, ia menyebut 2019 tahun yang tak bagus.
“Tentu saja, finis kedua tidak akan pernah cukup baik untuk Ferrari dan kami sedang menantikan musim dingin yang sangat intens untuk terus membangun sebagai sebuah kelompok,” ujar Binotto, dilansir dari Planetf1, Rabu (27/11).
Ferrari ingin kembali menghadapi tantangan yang sudah menanti di depan mata dengan lebih kuat. Meskipun Binotto mengatakan tak semua perjalanan Ferrrai musim 2019 buruk. Hal tersebut tampak pada awal paruh kedua yang sempat merepotkan Mercedes.
"Ada pasang dan surut. Bagian pertama musim ini tidak berjalan seperti yang kami inginkan, tapi saya tentu menghargai cara kami semua berdiri bersama, menyingsingkan lengan baju kami dan melawan,” ujar Binotto menambahkan.
Menurut Binotto, sesuatu yang perlu dicatat adalah reaksi setelah liburan musim panas kemarin dengan tiga kemenangan dan enam pole position berturut-turut. Respon lainnya adalah kemenangan di Monza beberapa hari setelah perayaan 90 tahun Ferrari. Reaksi tersebut perlu ditingkatkan musim depan.
Ferrari tak mampu memberikan perlawanan kuat kepada rivalnya, Mercedes, sepanjang musim 2019. Pertarungan di posisi pertama dan kedua lebih banyak terjadi antara Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Sedangkan Leclerc dan Sebastian Vettel tampak kesulitan. Bahkan kedua pembalap Ferrari itu kalah dari Max Verstappen dari Red Bull.