Kamis 28 Nov 2019 09:10 WIB

Cetak SDM Unggul, Sukabumi Dorong Lewat Ketahanan Keluarga

Wali Kota Sukabumi sebut pembentukan SDM berawal dari keluarga

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi (tengah) meyakini pembangunan ketahanan keluarga yang menjadi awal terbentuknya seseorang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi (tengah) meyakini pembangunan ketahanan keluarga yang menjadi awal terbentuknya seseorang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Caranya dengan memberikan perhatian pada pembangunan ketahanan keluarga yang menjadi awal terbentuknya seseorang.

Salah satu upayanya dengan menggelar seminar trilogi pembangunan keluarga meretas jalan menuju keluarga berkelas di Hotel Maxone Kota Sukabumi Rabu (27/11) lalu. Kegiatan tersebut digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2KBP3APM) Kota Sukabumi.

'' Pemerintah pusat hingga daerah fokus pada pembentukan atau pencetakan SDM unggul,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Perhatian ini mengingat perkembangan teknologi informasi jauh melesat.

Sehingga dibutuhkan sebuah gerakan atau komitmen dalam menciptakan SDM unggul untuk Indonesia maju 2045, caranya mulai dari keluarga. Di mana pembentukan SDM berkualitas tidak mungkin bisa berhasil atau melesat kalau dari keluarga tidak dibentuk.

Dalam artian dari ayah dan ibunda yang soleh, maka akan lahir anak soleh dan unggul. Intinya segala sesuatu berawal dari keluarga, bukan hanya kuantitas tapi dari sisi kualitas.

Fahmi mengatakan, ada tiga hal mendasar dalam pembentukan keluarga dalam trilogi keluarga yakni mampu, menjaga angka tahapan kelahiran dan menjaga keutuhan keluarga. Mampu bukan dari sisi ekonomi saja atau materi.

Melainkan ada empat hal kebahagaian atau kenyamanan hidup di dunia menurut Rasul yakni punya pasangan yang soleh, punya rumah yang luas, punya tetangga soleh, dan punya kendaraan yang nyaman. Sementara menjaga tahapan kelahiran yakni 4 tahun sekali dan menjaga keutuhan keluarga.

Sosialisasi ini digiatkan untuk yang sudah dan belum menikah. Bagi yang belum menikah harus persiapan dan melalui desain dan pasti dilalui.

'' Mari sama-sama membuat tahapan dan desain sehingga membentuk keluarga sakinah, mawadah, dan warohma, '' imbuh Fahmi. Sakinah maknanya tenang, mawadah maknanya kecintaan berkumpul dalam keluarga dan warohmah artinya keberkahan.

Kepala (DP2KBP3APM) Kota Sukabumi Nuraeni Komarudin menuturkan, seminar adalah bagian program Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKBPK). '' Acara ini komitmen mewujudkan Kota Sukabumi religius, nyaman dan sejahtera berbasis keluarga melalui penerapa trilogoli pembangunan keluarga bersinergi dengan seluruh elemen,'' kata dia.

Tujuan kegiatan ungkap Nuraeni, meningkatkan sinergitas dan komitmen membangun keluarga berketahanan, berkualitas atau berkelas. Peserta kegiatan berjumlah 500 orang berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD), siswa SMA/SMK, pengelola kampung KB, dan organisasi peduli keluarga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement