Kamis 28 Nov 2019 12:27 WIB

Menristek: Kebutuhan akan Kereta Api Sangat Besar

Dalam lima tahun ada 5-6 kota yang membangun sistem transportasi berbasis kereta api.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (Kanan) bersama Istri Irina Justina (tengah) dan Dirut PT Inka Budi Noviantoro (kiri) meninjau uji coba LRT Jabodebek di Stasiun Cibubur, Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/11/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (Kanan) bersama Istri Irina Justina (tengah) dan Dirut PT Inka Budi Noviantoro (kiri) meninjau uji coba LRT Jabodebek di Stasiun Cibubur, Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menristek Bambang Brodjonegoro meninjau Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun LRT Cibubur, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (28/11).

"Kami melihat bahwa pengoperasian gerbong LRT tadi paling tidak satu stasiun itu berlangsung dengan sangat baik artinya kualitas dari gerbongnya sendiri kualitas dari perjalanannya, operasionalnya juga sangat mulus hampir tidak ada kebisingan, tidak ada noise(kebisingan) dan juga sangat mulus, sangat lancar," kata Bambang.

Baca Juga

"Artinya ini menunjukkan bahwa kemampuan putra-putri bangsa Indonesia melalui PT INKA dengan dibantu oleh berbagai lembaga,BPPT, LIPI, maupun beberapa perguruan tinggi sudah sampai kepada teknologi kereta api yang diyakini ke depan akan sangat dibutuhkan di Indonesia," ia menambahkan.

Ia mengatakan bahwa kebutuhan akan teknologi perkeretaapian meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan sarana pendukung mobilisasi penumpang dan barang.

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), ia melanjutkan, lima tahun ke depan ada lima sampai enam kota besar yang akan membangun sistem transportasi massal berbasis rel kereta api, termasuk di antaranya Kota Bandung dan Surabaya.

"Jadi artinya kebutuhan akan kereta api,gerbongnya, lokomotifnya, maupun persinyalan, dan termasuk struktur lainnya akan sangat besar. Di situlah kita perlu memastikan bahwa ketika ada kegiatan besar terkait kereta api kita upayakan local content, tingkat kandungan dalam negerinya, semakin besar, terutama dengan penguasaan teknologi oleh putra-putri bangsa kita sendiri," katanya.

Pengerjaan proyek LRT Jabodebek masih berlangsung. LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi penuh pada Juni 2021. Dalam uji coba LRT kali ini, perjalanan dari Stasiun LRT Cibubur ke Stasiun LRT Ciracasmemakan waktu kurang lebih 20 menit dengan kecepatan 40 km/jam.

Namun, berdasarkan desain, setelah kereta beroperasi penuh perjalanan sejauh lima kilometer dariStasiun LRT Cibubur sampai Stasiun Ciracashanya akan membutuhkan waktu tempuh tiga sampai empat menit.

"Kenapa hari ini kita melakukan pengujian, karena kebetulan dalam posisi saya sebagai Menteri Riset dan Teknologi yang membawahi BPPT dan LIPI, proses pembuatan gerbongnya dan pengoperasian gerbongnya yang dibuat oleh PT INKA itu dibantu dengan proses pengujian baik BPPT maupun LIPI," kata Bambang.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tarif LRT Jabodebek bisa kurang dari Rp12.000 per perjalanan. "Tarif sementara hitungannya adalah Rp12.000. Tapi, tentu nanti kita akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional," kata Budi ditemui dalam seremoni pengecoran jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement