Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah produksi Jalan Komplek Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Utara, Kamis (28/11). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah produksi Jalan Komplek Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Utara, Kamis (28/11). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah produksi Jalan Komplek Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Utara, Kamis (28/11). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah produksi Jalan Komplek Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Utara, Kamis (28/11). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah produksi Jalan Komplek Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Utara, Kamis (28/11). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah produksi Jalan Komplek Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Utara, Kamis (28/11). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penganan lumpia telah masuk kedalam khazanah kuliner Nusantara. Bahkan ibukota Jawa Tengah, Semarang, memiliki julukan Kota Lumpia. Sejatinya makanan ini merupakan makan ringan khas China, berakar dari kosa kata Hokkian, Lunpia. Ciri khas 'kulit' yang digunakan untuk membungkus isian lumpia.
Di kawasan Cakung terdapat pabrik rumahan yang membuat khusus kulit lumpia ini. Proses pengerjaannya mirip dengan pembuatan crepes yang banyak kita temui di mall-mall. Dalam sehari rumah produksi kulit lumpia tersebut mampu menghasilkan 30.000 kulit lumpia dan dijual dengan harga Rp. 10.000 per bungkus.
sumber : Republika
Advertisement