REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta secara bertahap mengatasi problem jalur sepeda Jalan Pramuka. Khususnya di jembatan layang Matraman, Jakarta Timur karena membahayakan pesepeda.
"Hal itu sudah kita koreksi, kita perbaiki juga, karena pada prinsipnya kita mengutamakan faktor keselamatan yang diutamakan, sebagaimana halnya kita memperhatikan pejalan kaki saat menyeberang di simpang," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Masdes Arouffy di Jakarta, Sabtu (30/11).
Menurut dia, jalur sepeda tersebut diarahkan memotong jalan dan menyatu dengan jalur busway TransJakarta, pengendara kendaraan bermotor dari Jalan Pramuka dan belok kiri menuju Jalan Matraman Raya kerap melaju kencang melintasi jalur sepeda tersebut.
Masdes mengatakan pihaknya saat ini mengkoreksi jalur sepeda tersebut, dengan membuat jalurnya diarahkan untuk menyeberang di zebra cross lampu merah, tidak berbaur dengan jalur TransJakarta saat berpindah lajur dari kiri ke kanan.
"Bahkan kita juga sedang merencanakan buat percontohan, nanti kita cari simpang yang berpindah, akan ada area khususnya untuk berhenti di simpang, baru menyeberang mengikuti lampu lau lintas," kata dia.
Masdes mengakui untuk beberapa titik jalur sepeda, perlu sedikit koreksi karena adanya miskomunikasi informasi antara pihak Dishub dengan pihak kontraktor yang membuat marka lajur sepeda.
Namun karena adanya keterbatasan ruang untuk penyempurnaan jalur sepeda di beberapa tempat, sebagian jalur sepeda masih bercampur di lajurnya kendaraan motor maupun kendaraan umum.
"Tapi paling tidak pada saat menjelang simpang, ke depan kita arahkan mengikuti lampu lalu lintas dan bersama pejalan kaki, karena desain standarnya harus demikian," ujar dia.