Selasa 03 Dec 2019 00:50 WIB

KPAI Janji Usut Kasus Pemulangan Atlet Diisukan tak Perawan

KPAI menyayangkan pemulangn atlet yang diisukan tak perawan.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Nashih Nashrullah
 Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra, menyayangkan pemulangan atlet dituduh tak perawan.
Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra, menyayangkan pemulangan atlet dituduh tak perawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan pemulangan atlet senam atlet senam Shalfa Avrila Siani (17) karena isu tidak perawan.

Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra, menyatakan KPAI akan mengusut pemulangan tersebut. "KPAI terus mendalami kasus ini untuk selanjutnya dilakukan pemanggilan kepada pelatih dan cabang olahraga," kata Jasra melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Senin (2/12).

Baca Juga

Jasra mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga. Selain itu, dia mengatakan akan meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk melakukan pembinaan, termasuk kepada pelatih dan para pihak yang memutuskan Shalfa untuk tidak mengikuti pertandingan.

"Termasuk melihat lebih dalam aturan-aturan internal cabang olahraga lain yang tidak memiliki perspektif perlindungan anak," katanya.

Dia menilai, pelatih telah melakukan bentuk perendahan martabat anak dan melakukan stigma soal keperawanan anak. 

Padahal, menurutnya, banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk melakukan penegakan kedisiplinan kepada anak yang mengikuti ajang bergengsi SEA Games 2019 di Filipina, misalnya sejak awal aturan-aturan tersebut dikomunikasikan secara baik kepada anak.

"Mereka juga diajak untuk berpartisipasi untuk menjaga aturan tersebut sehingga merasa memiliki dan bertanggungjawab," jelasnya.

Diketahui, atlet senam artistik asal Kota Kediri, Shalfa Avrila Siani, gagal mengikuti ajang SEA Games 2019 di Filipina. 

Dia dipulangkan paksa oleh tim pelatih dengan alasan yang menurut pihak keluarga tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Ya kaget. Tidak nyangka dibuat sama pelatihnya, terus dilempar begitu saja. Tidak ada surat tidak pemberitahuan. Langsung disuruh ambil saja," kata Ayu Kurniawati, ibu kandung Shalfa di Kediri, Jumat (29/11).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement