Kamis 05 Dec 2019 07:47 WIB

Raih Emas, Dominasi Badminton Beregu Putra Terjaga

Jonatan Christie dkk raih medali emas usai kalahkan Malaysia 3-1 di final

Timnas bulu tangkis putra Indonesia menunjukkan medali emas saat menjuarai nomor beregu putra SEA Games 2019 di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Timnas bulu tangkis putra Indonesia menunjukkan medali emas saat menjuarai nomor beregu putra SEA Games 2019 di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,R

Frederikus Bata, dari Manila, Filipina

Baca Juga

Mempertahankan tradisi. Itulah yang dilakukan tim bulu tangkis Indonesia di nomor beregu putra pada ajang SEA Games ke-30 Manila, Filipina. Pada perebutan edisi 2019, lagi-lagi skuat Merah Putih berjaya di nomor tersebut.

Jonatan Christie dan rekan-rekan meraih medali emas seusai membungkam Malaysia di babak final, dengan skor 3-1, di Kompleks Olahraga Martinlupa, Metro Manila, Filipina, Rabu (4/12) siang. Dengan capaian kemarin, sudah 17 kali cabang olahraga tersebut meraih medali emas SEA Games di nomor beregu atau secara beruntun sejak 2007.

Sejak awal perebutan medali emas di Muntinlupa Sport Complex, Metro Manila, Filipina, pendukung tim badminton Indonesia dan Malaysia sudah berhadap-hadapan. Namanya juga partai final, dukungan untuk kedua negara yang bersaing ketat di bidang olahraga itu menjadi-jadi.

Teriakan dari dua kelompok suporter terdengar sepanjang laga. Terlebih, tensi di lapangan terlihat dalam tempo tinggi. Beruntung, tak ada aksi brutal seperti pada dua pertandingan sepak bola antarkedua negara belakangan. Para suporter meneriakkan yel-yel negara masing-masing tanpa saling menimpali.

Bagaimanapun, kemenangan para atlet tepok bulu Indonesia kemarin tidak mudah. Pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Rian Ardianto sempat gagal memberikan kemenangan untuk Indonesia. Ganda putra Tanah Air itu ditumbangkan pasangan asal Malaysia, Aaron Chia Teng Fong/Soh Wooi Yik, dua set langsung, 17-21, 13-21, di Kompleks Olahraga Martinlupa, Metro Manila, Rabu siang waktu Filipina.

Pertandingan lebih seru terlihat di partai kedua. Kejar-mengejar angka terus terjadi sejak laga dimulai. Cara bertahan ganda putra Harimau Malaya terlihat mumpuni. Beberapa smes keras Fajar/Rian bisa ditahan dengan baik.

Pasangan Malaysia akhirnya menutup set kedua dengan keunggulan 21-13. Hasil tersebut membuat kedudukan imbang 1-1 setelah sebelumnya tunggal putra Jonatan Christie mengalahkan Lee Zii Jia dua set langsung, 21-9, 21-17.

Pada pertandingan selanjutnya, Anthony Sinisuka Ginting meraih kemenangan pada partai ketiga final. Andalan tanah air itu mengalahkan wakil Malaysia, Soon Joo Ven melalui rubber set, 13-21, 21-15, dan 21-18.

Pada set kedua, kedua pemain nampak menampilkan taktik adu netting. Sesekali permainan panjang diperagakan. Ginting akhirnya menutup set kedua ini dengan keunggulan 21-15.

Pertandingan berlanjut ke rubber set. Duel berjalan lebih ketat di sesi ini. Papan skor menunjukkan angka imbang 6-6 dalam beberapa menit awal. Kedudukan imbang tersebut berlanjut hingga skor 12-12.

Setelahnya, Ginting menjauh. Pebulu tangkis 23 tahun itu memimpin 16-12. Wakil Tanah Air itu menutup set ketiga ini dengan keunggulan 21-18.

photo
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kanan bawah) dan Muhammad Rian Ardianto (atas) mengembalikan kok ke arah ganda putra Malaysia Aaron Chia Teng Fong dan Soh Wooi Yik dalam final bulu tangkis beregu putra SEA Games 2019 di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019).

Indonesia kemudian memastikan medali emas setelah pasangan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf yang turun pada partai keempat menang 21-16 dan 21-19 atas Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. "Alhamdulillah saya dan Arya bisa menjawab kepercayaan pelatih. Ini semua saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata Arya seusai menjadi penentu kemenangan.

Menurut Ade, dia tidak merasa terbebani saat tampil pada partai keempat yang menentukan. "Kita lebih ke ingin membuktikan aja bahwa kita bisa. Ibarat ujian, tadi kita mempraktikkan hasil latihan dan ternyata lulus," kata Arya.

Ia melihat beban justru ada pada lawan karena jika kalah otomatis emas lepas. Sedangkan seandainya dia dan Adekalah masih ada harapan dari Shesar Hiren dalam partai kelima. "Tadi kita main enak. Lawan juga sudah tahu cara mainnya. Kita udah siapkan antisipasinya di latihan," kata Arya.

Bintang tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mensyukuti raihan kemarin. "Pastinya medali ini untuk Indonesia," kata Jonatan saat ditemui selepas perayaan juara.

Secara pribadi, ia telah meraih tiga medali emas cabor bulu tangkis nomor beregu putera pada ajang SEA Games. Selain 2019, sebelumnya pada 2017 dan 2015. Sayang sekali, atlet yang akrab disapa Jojo itu tidak tampil di nomor individu. Pasalnya ia harus turun di Badminton World Tour Finals.

Ajang tersebut berlangsung di Guangzhou, Cina, dari 11 Desember hingga 15 Desember 2019. "Saya akan kembali ke Jakarta (persiapan BWF). Pastinya untuk semua teman-teman yang bermain di nomor individu, semoga bisa menampilkan yang terbaik," ujar pria yang akrab disapa Jojo itu.

photo
Tim bulu tangkis putra Indonesia (kanan) meluapkan kegembiraan saat menjuarai final beregu putra SEA Games 2019 di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019).

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) juga merespons hasil yang dicapai Jonatan Christie dan rekan-rekan. "Alhamdulillah ,satu emas dan satu perak sudah kami rebut dari nomor beregu putra dan puteri," kata Wasekjen PBSI Achmad Budiharto kepada Republika.

Ia merasa para penggawa tepok bulu merah putih melewati perjuangan sulit. Hasil tersebut, menurutnya menjadi energi menuju laga selanjutnya. Perjuangan cabang olah raga bulutangkis Indonesia memang belum selesai. Shesar Hiren Rhustavito masih harus bertarung di nomor Individu. "Semoga dengan kemenangan beregu ini, menjadi pemacu semangat untuk mendapat medali di perorangan," ujar Budiharto.

Ia berharap di kategori perorangan, atlet bulu tangkis Indonesia menyumbang dua hingga tiga medali emas. Dengan begitu, membantu kontingen Indonesia mewujudkan target yang diinginkan Presiden Joko Widodo. "Jokowi minta Indonesia bisa berada di dua besar SEA Games 2019. Cabor bulutangkis diharapkan bisa berkontribusi mewujudkan keinginan presiden," tutur Budiharto.

Anthony Sinisuka Ginting juga tak akan turun di nomor individual nanti. Meski begitu, pebulutangkis 23 tahun itu meyakini rekan-rekannya yang lain memiliki kans besar meraih emas. Ia berharap Shesar Hiren Rhustavito dan rekan-rekan lainnya menjaga fokus dengan baik. "Bisa ngatasin ketegangan, kendala-kendala di lapangan itu aja sih," ujarnya. n antara ed: fitriyan zamzami

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement