Kamis 05 Dec 2019 18:44 WIB

Kemenkes Tetapkan Depok KLB Hepatitis A

Penetapan status KLB Hepatitis A ini karena jumlah korban yang terus bertambah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pasien yang juga pelajar SMP 20 Depok yang terjangkit Hepatitis A dirawat di RSUD Depok, Jawa Barat, Kamis (5/12/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Seorang pasien yang juga pelajar SMP 20 Depok yang terjangkit Hepatitis A dirawat di RSUD Depok, Jawa Barat, Kamis (5/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian kesehatan (Kemenkes) akhirnya menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kota Depok. Penetapan status KLB ini karena jumlah korban yang terus bertambah. Hingga 3 Desember 2019 sudah terjadi 262 kasus dan 171 di antaranya positif Hepatitis A.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita. "Status KLB ini ditetapkan hingga Januari 2020 mendatang. Namun, bisa berubah sejalan dengan evaluasi penyebaran penyakit tersebut. Apabila di Desember tidak ada kasus yang baru, status KLB kita hentikan, tergantung seperti apa ke depannya," ujarnya di Balai Kota Depok, Kamis (5/12).

Baca Juga

Menurut Novarita, Dinkes Kota Depok akan membebaskan biaya pengobatan bagi siswa SMPN 20 Depok dan warga yang terindikasi terjangkit penyakit menular Hepatitis A. "Dengan penetapan KLB, maka biaya perawatan bagi yang didiagnosa terindikasi Hepatitis A akan ditanggung Dinkes Kota Depok," terangnya.

Data Dinkes Kota Depok, Novarita hingga saat ini terdapat 263 orang yang terjangkit Hepatitis A. Yakni para siswa dan pegawai sekolah SMPN 20 Depok. "Kejadian ini berawal dari seorang penderita Hepatitis A yang mengelola makanan dan menyiapkan makanan. Lantas makanan tersebut tertular dan merebak ke siswa di sekolah," jelas Novarita.

Dia mengimbau agar masyarakat Kota Depok berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Bisa dilakukan mulai dari hal kecil, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. "Jangan lupa mengonsumsi makanan bergizi serta istirahat yang cukup," tegas himbau Novarita.

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna sangat prihatin dengan KLB Hepatitis A. Dia terjun langsung memberikan pengarahan dan sosialisasi PHBS ke kepala sekolah SD dan SMP se Kota Depok. "Seluruh elemen di sekolah harus mulai menjalankan PHBS," tegasnya.

Menurut Pradi, perilaku hidup bersih tersebut dapat dimulai dari diri sendiri, baik dengan memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih maupun kebersihan dalam tubuh. "Evaluasi terkait PHBS di sekolah harus dilakukan secara intensif. Tentunya agar kebersihan dan kesehatan di sekolah dapat terus terjaga. Selain itu, pihak sekolah juga harus mengutamakan sikap preventif jika dirasa ada permasalahan dalam kesehatan," jelasnya.

Pradi berharap, sekolah juga dapat menjalin komunikasi dengan perangkat daerah terkait apabila terjadi permasalahan agar segera diselesaikan. "Bangun komunikasi dengan perangkat daerah jika ada kendala, sehingga permasalahan dapat segera tertangani. Saya juga sudah perintahkan ke Dinkes Kota Depok untuk terbuka dan bekerja sungguh-sungguh menuntaskan persoalan Hepatitis A yang mewabah," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement