REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar kepada perusahaan pengelola Transpatriot, PD Mitra Patriot pada 2020. Anggaran ini untuk subsidi tiket penumpang angkutan massal milik pemerintah daerah tersebut.
Humas PD Mitra Patriot Iqbal Daut mengatakan, operasional Transpatriot dalam sebulan mencapai Rp 600 juta sedangkan penghasilan dari tiket tidak mampu menutup beban operasional sehingga dibutuhkan subsidi dari APBD. "Saat ini penghasilan tiket dari Januari sampai Oktober Rp 1,42 miliar, biaya operasional per bulan Rp 600 juta," katanya di Bekasi, Jumat (6/12).
Jadi, selama periode 10 bulan itu pengeluaran mencapai Rp 6 miliar, sementara pendapatan dari tiket masih minus Rp 4,6 miliar dari beban operasional. Iqbal menjelaskan sesuai peraturan daerah subsidi yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi kepada PD Mitra Patriot Rp 5 miliar per tahun. Karena itu dimungkinkan bakal ada penambahan subsidi lagi di APBD Perubahan 2020.
"Skema subdisi yaitu pemerintah ke PD Mitra Patriot 65 persen dari biaya operasional, sedangkan 35 persen dari pendapatan tiket," kata dia.
Ia mengatakan koridor yang mendapatkan subsidi dari pemerintah adalah trayek Terminal Bekasi-Harapan Indah via Jalan Joyomartono-Cut Mutia-Ahmad Yani, dan trayek Terminal Bekasi Jalan Cut Mutia-Ahmad Yani dengan jumlah armada sembilan unit.
"Prinsipnya, Transpatriot sedang meningkatkan kemandirian operasional yang masih cukup berat dengan tarif rendah R p4.000," ujarnya.
Adapun koridor Sumber Artha-Wisma Asri dan Bantargebang-Summarecon Bekasi belum ada rencana pemberian subsidi dengan harga tiket tarif bawah Rp 5.500 dan tarif atas Rp 11.500. Operasional di koridor tersebut bekerja sama dengan pihak ketiga.
"Koridor ini masih berjalan baik, terus dilaksanakan dan masih komitmen tanpa subsidi," kata Iqbal.