REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pusat kulakan ponsel dan elektronik semakin melengkapi isi Pasar Prambanan. Ini menjadi satu-satunya pasar tradisional di Kabupaten Sleman yang dilengkapi barang dagangan berupa ponsel, komputer dan elektronik.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, peresmian ini merupakan acara pembuka rangkaian Gelegar Pasar Prambanan yang merupakan wujud revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Sleman.
"Dimulai hari ini dari peresmian kulakan ponsel, komputer. dan elektronik," kata Rusmi, Jumat (6/12).
Gelegar Pasar Prambanan akan berlangsung sampai 22 Desember 2019. Acaranya dimeriahkan aneka lomba, seperti lomba mewarnai tingkat TK, lomba pagelaran busana, lomba Mobile Legend, dan lomba musik..
"Dengan dibuka dan diresmikannya pusat kulakan ponsel dan elektronik di Pasar Prambanan ini diharapkan bisa menjadi ikon baru ke depannya, sehingga mampu menarik minat wisatawan," ujar Rusmi.
Selain itu, Rusmi berharap kulakan ponsel dan elektronik dapat menarik masyarakat yang ada di Sleman bagian timur dan sekitarnya. Nantinya, pusat kulakan tersebut akan mampu menampung hingga 170 pedagang ponsel maupun elektronik.
Pada saat peresmian, baru ada sekitar 17 pedagang yang siap membuka tokonya. Ke depan, Rusmi mengaku akan menyediakan lantai dua dan tiga Pasar Prambanan sebagai lokasi berjualan komputer dan elektronik lain.
"Dari 41 pasar yang kami miliki dan kelola, Pasar Prambanan menjadi satu-satunya pusat kulakan ponsel, komputer dan barang elektronik, kami harap bisa menjadi tempat wisata," kata Rusmi.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, menerangkan bahwa keberadaan pusat kulakan ponsel ini ditujukan meningkatkan daya tarik Pasar Prambanan. Terlebih, lokasinya yang strategis, di seberang Candi prambanan.
"Saya harapkan warga Sleman timur, sekitaran Klaten, dan Piyungan tidak perlu jauh-jauh ke Kota Yogyakarta untuk membeli ponsel, komputer, maupun peralatan elektronik lainnya," ujar Sri.
Selain itu, Sri meminta pengelola dan pedagang dapat bersinergi untuk bisa melakukan aktivitas yang bisa menarik minat pengunjung. Ia juga menyerukan agar semua merawat dan menjaga kebersihannya pasar.
"Saya ingin menggemakan kembali slogan Pasare Resik Rejekine Apik," kata Sri.