Jumat 06 Dec 2019 22:56 WIB

Tanggul Sepanjang 176 Meter di Muara Baru Jebol

Tanggul tersebut merupakan satu kesatuan atau tanggul pantai dengan total 120 KM.

Tanggul jebol di Pelabuhan Nizam Zahman Kelurahan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara (Illustrasi)
Foto: Thoudy Badai_Republika
Tanggul jebol di Pelabuhan Nizam Zahman Kelurahan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan bahwa tanggul jebol di Pelabuhan Nizam Zahman Kelurahan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Tanggul jebol tersebut diketahui sepanjang 176 meter.

"Sekitar 176 meter," kata Direktur sungai dan pantai Ditjen sumber daya air kementerian PUPR, Jarot Widyoko, Jumat (6/12).

Baca Juga

Jarot menjelaskan, pembangunan tanggul itu merupakan bagian dari pengamanan areal pantai sebagai upaya pencegahan banjir air laur (rob). Tanggul tersebut merupakan satu kesatuan atau tanggul pantai dengan total 120 kilometer dari Banten sampai Bekasi.

Jarot menjelaskan, khusus pembangunan tanggul di Provinsi DKI Jakarta, Kementerian PUPR terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemprov DKI. Pembangunan tanggul berdasarkan skala prioritas, dimana wilayah-wilayah yang mengalami penurunan muka tanah lebih besar.

"Kebetulan daerah Muara Baru penurunan sekitar 7,5 sentimeter per tahun dan ini yang paling rendah, " ungkap Jarot.

Selain itu pembangunan tanggul laut sebagai upaya perlindungan masyarakat dari banjir rob yang selama ini terjadi untuk masyarakat di pesisir pantai. Sebelumnya, Rabu (4/12) tanggul laut di Pelabuhan Nizam Zahman Kelurahan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara jebol sekitar pukul 15.00 WIB.

Tanggul laut itu merupakan proyek pembangunan pengaman pantai tahap 3 paket 2 oleh satuan kerja non vertikal tertentu (SNVT) pembangunan terpadu pesisi ibu kota negara (PTPIN), Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement