Ahad 08 Dec 2019 18:21 WIB

Zulhas: Peran ICMI Harus Strategis

Dalam berdemokrasi, Indonesia butuh masukan dari banyak pihak termasuk ICMI

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie bersama Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Rektor UNP Ganefri melaksanakan penanaman pohon di depan Auditorium UNP usai penutupan Silaknas ICMI ke 29, Ahad (8/12).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie bersama Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Rektor UNP Ganefri melaksanakan penanaman pohon di depan Auditorium UNP usai penutupan Silaknas ICMI ke 29, Ahad (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengharapkan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) harus strategis. ICMI kata Zulkifli harus bersumbangsih dalam memberikan masukan dan pemikiran. Karena segala kebijakan yang dibuat oleh pemerintah menurut Zulhas, dampak yang paling besar akan dirasakan oleh umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas.

"Peran ICMI harus strategis. Dalam negara demokrasi ini, kita butuh masukan pembangunan dari banyak pihak, termasuk dari ICMI," kata Zulkifli saat hadir di penutupan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ke 29 ICMI di Kampus Universitas Negeri Padang, Ahad (8/12).

Pemerintahan yang berjalan di Indonesia pasca memasuki era reformasi menurut Zulhas tak lepas gabungan partai-partai besar yang punya kepentingan berbeda-beda. Karena itulah kata Zulhas ICMI harus berperan untuk konsisten menggiring pemerintah agar tak luput memperhatikan sumber daya manusia yang kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta iman dan taqwa (Imtaq).

Dalam menyampaikan aspirasi, menurut Zulhas, ICMI harus bisa masuk ke internal pemerintah dengan mengedepankan aspek dialogis atau masuk ke dalam pemerintahan.

"ICMI tidak harus berteriak-teriak dari luar karena hal itu sudah dilakukan oleh banyak ormas-ormas (organisasi masyarakat). ICMI harus masuk ke internal. Susunan kabinet itu masih banyak yang bisa dirombak kok. ICMI ada peluang besar," ucap Zulkifli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement