REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu pendukung Zulkifli Hasan, Yandri Susanto menegaskan pihaknya tidak ingin dibenturkan soal restu daru Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dalam pemilihan Ketua Umum PAN. Terkait sikap Amien Rais yang 'menghentikan' teriakan pendukung Zulkifli Hasan pada rapat kerja nasional (Rakernas), Yandri tak mempersoalkan hal tersebut.
"Ya itu hak Pak Amien ya, punya sikap seperti itu. Tapi sekali lagi menurut saya jangan dibenturkan restu tidak restu, pengaruh siapa pengaruh," ujar Yandri di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (9/12).
Yandri menilai, iklim yang memanas jelang pemilihan ketua umum dalam PAN adalah hal yang lumrah. Jika kongres telah selesai, semua pihak akan bersatu kembali untuk mengembangkan PAN. "Selalu yang proses internal itu dilalui dengan selamat, artinya walaupun kongres sepanas apapun, lalu setelah kongres akan guyub," katanya.
Terkait pemilihan Ketua Umum PAN, Yandri menyerahkan segala keputusan kepada para pemilik suara. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada tekanan kepada DPD atau DPW untuk memilih salah satu kandidat.
"Saya tidak mau membenturkan restu tidak restu, otomatis tak otomatis. Biarlah secara alami kongres yang menentukan (ketua umum)," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais nampak geram terhadap sejumlah peserta yang terus meneriakkan kata "lanjutkan". Saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (rakernas) PAN di Hotel Milenium, Jakarta.
Teriakan tersebut merupakan nada dukungan sejumlah kader terhadap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk kembali memimpin partai. Sejumlah kader mendukung Zulkifli Hasan memimpin PAN periode 2020-2025.
"Lanjutkan itu belum tentu ya, jangan mendahului takdir. Anda jangan sorak-sorak seperti itu, tidak layak. Ini bukan partai kampungan," ujar Amien.