REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Pembangunan taman kota di area pemakaman di Kelurahan Sukaraya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) setempat menuai kritikan. Kritik dilayangkan sejumlah warga Baturaja karena taman dibangun di area pemakaman.
"Pembangunan taman di area kuburan ini saya nilai tidak ada manfaatnya dan terkesan menghamburkan uang negara saja," kata salah seorang warga Baturaja ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Adi di Baturaja, Senin (9/12).
Menurutnya lokasi pembangunan taman yang menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah tersebut tidak cocok dijadikan ruang terbuka hijau karena merupakan tempat pemakaman umum. "Meskipun di taman itu akan dibangun bangku dan patung kuda, tetap saja tidak ada masyarakat yang mau nongkrong ataupun berswafoto di kuburan tersebut," katanya.
Hal senada dikatakan Herman, warga Baturaja lainnya. Ia menyatakan seharusnya pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait lebih bijak dalam menentukan lokasi pembangunan taman kota.
"Karena masih banyak lahan kosong di OKU ini yang layak dijadikan taman atau ruang terbuka hijau. Kalau di kuburan sangat tidak tempat dijadikan taman karena lokasi tersebut merupakan tempat pemakaman," tegasnya.
Kepala Dinas Perkim Ogan Komering Ulu (OKU) Ulia Mahdi melalui Sekretarisnya, Hasan HD, sebelumnya mengatakan bahwa pembangunan taman di dekat areal pemakaman umum ini dilakukan karena pihaknya ingin mengubah pola pikir kawasan yang selama ini dikenal angker menjadi ruang terbuka hijau.
Langkah ini sesuai instruksi dari pemerintah pusat bahwa konsep pembangunan ke depan yang diwajibkan untuk seluruh pemerintah daerah adalah membangun mengarah pada estetika atau keindahan. Dengan demikian pihaknya berinisiatif membangun taman di areal pemakaman umum di wilayah itu.
"Di Taman Kemalaraja ini nantinya bisa menjadi ruang berekspresi, berkumpul, dan tempat warga Kabupaten OKU bersantai," katanya.
Di Taman Kemalaraja ini juga akan dibangun bangku taman sebanyak lima unit, enam patung kuda, serta dua unit bak sampah. Nantinya akan ada pula pot bunga sepanjang pagar yang dilengkapi berbagai jenis tanaman hias.
"Hal tersebut dilakukan dengan harapan kawasan itu nantinya menjadi spot baru bagi masyarakat OKU untuk berkumpul dan tempat anak-anak bermain bersama keluarganya," kata Hasan.
Dana yang digunakan dalam pembangunan taman tersebut yaitu sebesar Rp750 juta berasal dari APBD Perubahan Kabupaten OKU tahun anggaran 2019. "Saat ini pengerjaannya sedang dilaksanakan oleh pihak ketiga dan ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2019," tegasnya.