REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia terakhir kali berhasil meraih medali emas di ajang multievent se-Asia Tenggara adalah pada SEA Games 1991 Filipina. Kala itu, Indonesia ditukangi oleh pelatih berkebangsaan Rusia, Anatoli Fyodorich Polosin.
Pada partai puncak, skuat Garuda berhadapan dengan tim kuat di Asia Tenggara, Thailand. Menghadapi Thailand di Stadion Rizal Memorial, skuat Garuda tak diunggulkan, baik oleh publik sendiri ataupun media-media luar. Namun, timnas Indonesia berhasil membuktikan kemenangannya melalui adu penalti.
Atas kemenangan tersebut, Indonesia pun berhak mendapatkan medali emas. Itu menjadi medali emas kedua bagi Timnas Indonesia sepanjang sejarah berpartisipasi di pesta olahraga se-Asia Tenggara itu. Sebelumnya, Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987 di Jakarta.
Bagaikan deja vu, Timnas U-22 Indonesia berpeluang mengulangi sejarah 28 tahun lalu tersebut. Tim asuhan Indra Sjafri itu berhasil lolos ke final SEA Games 2019 setelah menaklukkan Myanmar dengan skor 4-2. Seperti pada 1991, duel juga bakal berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila. Namun pada Selasa (10/12) malam WIB nanti, skuat Garuda Muda akan menghadapi Vietnam.
Perjalanan timnas Indonesia U-22 pada SEA Games kali ini terbilang cukup memukau. Tergabung di Grup B bersama Thailand, Singapura, Vietnam, Brunei, dan Laos, Evan Dimas dkk berhasil lolos ke semifinal dengan status runner-up dengan mendulang 12 poin. Dari lima laga di Grup B, Indonesia memetik kemenangan atas Thailand (2-0), Singapura (2-0), Brunei (8-0), dan Laos (4-0). Satu-satunya laga yang berakhir dengan kekalahan adalah saat Indonesia berhadapan dengan Vietnam (1-2).
Di babak semifinal, tim asuhan Indra Sjafri berhadapan dengan Myanmar yang lolos dengan status juara Grup A. Evan Dimas dkk sempat kesulitan saat meladeni Myanmar pada Sabtu (7/12) lalu.
Namun, setelah menjalani laga selama 120 menit, Indonesia berhasil menang 4-2 atas Myanmar. Pada partai final, Indonesia akan kembali bersua dengan Vietnam. Kepastian itu didapat setelah Vietnam berhasil mengalahkan Kamboja dengan skor 4-0. Andai mampu mengalahkan Vietnam, Indonesia tak hanya menuntaskan dendam, namun juga meraih medali emas ketiga sepanjang sejarah SEA Games sekaligus mengulangi prestasi 1991.
Di sisi lain, laga melawan Indonesia tampaknya akan menjadi momen bagi Vietnam untuk menuntaskan ambisi besar negaranya. Tim asuhan Park Hang-Seo memanggul misi penting pada babak final di Stadion Rizal Memorial nanti. Tim berjuluk the Golden Dragons tentunya bertekad untuk meraih medali emas pertama pada ajang SEA Games.
Skuat the Golden Dragons selalu gagal menjadi yang terbaik selama berpartisipasi dalam ajang multievent se-Asia Tenggara ini. Selama ini, Vietnam hanya pernah lima kali merebut medali perak.
Pada gelaran SEA Games 2019 kali ini, Vietnam punya satu modal spesial yakni rekor apik pelatih Park Hang-Seo yang belum pernah kalah dari tim Asia Tenggara semenjak menangani the Golden Dragons. Tim asuhannya bahkan sudah dua kali mengalahkan Indonesia pada tahun ini.
Selain itu, the Golden Dragons juga mengusung misi untuk mengawinkan dua medali emas cabor sepak bola. Sebelumnya, timnas sepak bola putri Vietnam telah memastikan medali emas SEA Games 2019 setelah mengalahkan Thailand 1-0 di partai final pada Ahad (8/12) lalu.
Lima pertemuan terakhir kedua tim:
01-12-2019 Vietnam 2-1 Indonesia
24-03-2019 Indonesia 0-1 Vietnam
22-08-2017 Vietnam 0-0 Indonesia
15-06-2015 Vietnam 5-0 Indonesia
19-11-2011 Vietnam 0-2 Indonesia
Perkiraan Susunan Pemain
Indonesia U-22 (4-2-3-1)
Nadeo Arga Winata; Andy Setyo Nugroho, Bagas Adi Nugroho, Firza Andika, Asnawi Mangkualam Bahar; Zulfiandi, Syahrian Abimanyu; Evan Dimas Darmono, Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani; Muhammad Rafli.
Vietnam (4-4-2)
Bui Tien Dung; Do Thanh Thinh, Ho Tan Tai, Nguyen Thanh Chung, Huynh Tan Sinh; Le Ngoc Bao, Nguyen Trong Hung, Nguyen Hoang Duc, Truong Van Thai Quy; Trieu Viet Hung, Ha Duc Chinh.