REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - PLN mengajak para siswa SMA Negeri 1 Solo membatik menggunakan canting listrik, Selasa (10/12). Kegiatan tersebut untuk memperkenalkan dan mengajak kepada pola hidup 'Electrifying Lifestyle'. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari acara ulang tahun SMA Negeri 1 Solo ke-70 yang disponsori oleh PLN.
"Electrifying Lifestyle adalah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solo, Ari Prasetyo Nugroho, seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa.
Pada kesempatan itu, para siswa antusias mencoba membatik menggunakan canting listrik. Salah satunya, Regina Vanesa (16). Siswa kelas X MIPA 1 tersebut mengaku mendapatkan pengalaman baru.
Menurutnya membatik menggunakan canting listrik lebih simpel ketimbang canting konvensional. "Selain itu juga lebih efisien karena tidak perlu menggunakan kompor dan wajan untuk memanaskan lilin batik," kata Regina.
Kegiatan membatik menggunakan canting listrik tersebut sesuai dengan tema acara yakni "Nguri-uri Budaya Jawa". Nguri-uri dalam frasa Jawa sering dikaitkan dengan merawat tradisi atau segala bentuk kebudayaan Jawa. Acara dilaksanakan dengan tujuan menjaga warisan leluhur yang dikemas dalam tata cara dan nilai-nilai Jawa.
Canting listrik tersebut diberikan sebagai bantuan dari PLN untuk menunjang kegiatan siswa SMA Negeri 1 Solo. Bersamaan dengan pemberian canting listrik, PLN juga turut membantu merenovasi kantin SMA Negeri 1 Solo serta memberikan empat kompor induksi untuk keperluan operasional.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN UP3 Solo yang telah memberikan support dalam acara Ulang Tahun SMA Negeri 1 Solo ini," ucap Kepala SMA Negeri 1 Solo, Harminingsih.
Selain membatik, PLN juga mengadakan demo masak dengan kompor induksi dan test drive motor listrik. Tingginya animo para siswa terhadap Electrifying Lifestyle terlihat dari banyaknya siswa yang menjajal motor listrik dan mencoba memasak dengan kompor induksi.