REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepolisian berhasil menangkap tahanan, Shokib Zulianto (38) di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu dini hari (11/12). Shokib merupakan otak pelarian dari sel tahanan Mapolresta Malang bersama tiga tahanan narkoba lainnya.
Kapolres Malang Kota (Makota), AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, tahanan Shokib dilaporkan menjadi otak pelarian dari sel tahanan berdasarkan pengakuan rekannya, Adrian Fairi (46). Adrian alias Ian menjadi salah satu dari empat tahanan kabur yang terlebih dahulu ditangkap kepolisian. Dari keterangan Ian, Shokib menggunakan gergaji untuk memotong teralis besi sel tahanan Mapolresta Malang.
"Untuk alat gergaji, katanya dapat dari keluarga (Shokib, Red). Gergaji disimpan di tempat roti," ujar Leo saat ditemui wartawan di Mapolresta Malang, Rabu (11/12).
Leo menerangkan, terdapat perbedaan pengakuan antara tahanan Ian dan Shokib. Tahanan Shokib, kata Leo, tidak mendapatkan alat gergaji besi dari keluarganya. Alat untuk kabur tersebut diperoleh dari pekerja bangunan yang tengah memperbaiki kerusakan di ruang tahanan. "Tapi ini kita masih dalami, ini karena sama-sama pelaku punya keterangan beda," ucap Leo.
Di kesempatan serupa, Tersangka Shokib Zulianto mengaku, telah mencuri gergaji dari pekerja bangunan. Dia memang telah lama memiliki keinginan untuk kabur dari sel tahanan. Lebih tepatnya empat hari setelah ditahan pada November lalu.
Shokib menolak keterangan bahwa ia yang mengajak tiga tahanan lain untuk kabur. "Mereka mau sendiri. Yang lain enggak ikut, karena enggak tahu," tambahnya.
Sebelumnya, Polres Malang Kota (Makota) harus kehilangan empat tahanannya pada Senin (9/12) dini hari. Keempat tahanan tersebut terlibat dalam kasus narkotika. Dari empat tahanan, dua di antaranya telah berhasil ditangkap di Kota Malang dan Kota Kediri.