Kamis 12 Dec 2019 02:20 WIB

Proyek Galian Pipa Kali Angke Bikin Semrawut Ciater Tangsel

Galian pipa Kali Angke hampir menutupi sebagian jalan raya.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ani Nursalikah
Bekas proyek galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kelurahan Ciater, Kota Tangerang Selatan, dikeluhkan sejumlah warga, Rabu (11/12).
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Bekas proyek galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kelurahan Ciater, Kota Tangerang Selatan, dikeluhkan sejumlah warga, Rabu (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Warga RT 14 RW 11 Kelurahan Ciater, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan proyek galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Angke. Proyek tersebut menyebabkan penyempitan jalan dan terganggunya sejumlah aktivitas warga.

Galian pipa SPAM bahkan terdapat di beberapa titik, diantaranya ruas jalan seperti Jalan Siliwangi, jalan Parakan, Jalan Ciater. Bahkan galian itu masuk hingga ke permukiman di Ciputat dan Pamulang.

Baca Juga

Salah seorang warga RT 14 RW 11, Wahyu, mengeluhkan bekas galian proyek dibiarkan menumpuk di bibir jalan. Tumpukan tanah yang semrawut hampir menutupi sebagian jalan raya dan masuk ke area kawasan permukiman.

“Ini sangat menganggu aktivitas warga dan pengguna jalan ya. Sekarang juga sudah mulai musim hujan, tumpukan tanah disini bikin jalan licin. Proyek galian ini juga nggak cuma satu, ada beberapa bahkan sepanjang jalan ini,” katanya.

photo
Bekas proyek galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kelurahan Ciater, Kota Tangerang Selatan, dikeluhkan sejumlah warga, Rabu (11/12). Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani

Ia juga merasa heran dengan prosedur pengerjaan proyek galian itu. Menurutnya, terkesan hanya sekadar menggali mengacak-acak kemudian ditanamkan pipa dan tidak dikembalikan serta ditata seperti semula.

“Terkesan asal-asalan dan berantakan, jangan sampai niat baik melayani malah merugikan masyarakat” kata Wahyu, Rabu (11/12).

Di lokasi berbeda, nampak kondisi ruas jalan kian sempit akibat pengerjaan proyek yang dibangun di tepi jalan itu. Ditambah tanah bekas galian yang menumpuk dan memakan badan jalan. Kemacetan juga tak terhindarkan di setiap galian yang dibangun di sisi jalan.

Pengendara sepeda motor juga mengeluh dampak dari galian proyek SPAM Kali Angke. Seorang pengemudi ojek daring Rudy (30) mengatakan, memasuki musim penghujan, jalan di sekitar galian bisa sebabkan kecelakaan. “Kondisinya pas jujan licin, galian juga belum selesai, masih terlihat lubang, bahaya ngeri terperosok aja disitu,” ucapnya.

photo
Bekas proyek galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kelurahan Ciater, Kota Tangerang Selatan, dikeluhkan sejumlah warga, Rabu (11/12). Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani

SPAM Kali Angke merupakan proyek yang ditangani oleh BUMD Kota Tangsel, yakni PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS). Saat dikonfirmasi mengenai keluhan warga dan pengendara soal proyek tersebut, PT PITS hanya menjawab singkat. “Terima kasih atas informasi terkait laporan di lapangan, segera kami akan tindaklanjuti,” kata Dirut PT PITS, Dudung E Diredja saat dikonfimasi wartawan.

Dengan penggalian yang sedang dilakukan PT PITS, nantinya sarana SPAM Kali Angke akan memiliki kapasitas pipa sebesar 200 liter per detik dan jaringan distribusi sekitar 300 liter per detik. Dengan jumlah itu, setidaknya mampu melayani 33.500 rumah, dengan tahapan periode waktu empat tahun ke depan.

Tahapan penyambungan pipanya akan dikerjakan berkala, yaitu 2019 menyalurkan sambungan pada 5.500 rumah, 2020 menambah sambungan pada 9.500 rumah, pada 2021 pada 10 ribu rumah, dan pada 2022 penyelesaian sambungan pada 8.500 rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement