Jumat 13 Dec 2019 23:01 WIB

Tangani Temuan Ular, Kabupaten Bogor Tekankan Jumat Bersih

Sudah ada 34 anak ular kobra ditemukan di Bojonggede.

Dua anak ular kobra ditemukan di Perumahan Citayam Village, Desa Raga jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jumat (13/12).
Foto: Dok Damkar
Dua anak ular kobra ditemukan di Perumahan Citayam Village, Desa Raga jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jumat (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin menekankan perlunya program Jumat Bersih (Jumsih) guna menangani temuan ular cobra.

"Makanya kenapa saya mengharuskan pihak kecamatan dan desa mengadakan Jumat Bersih? supaya tidak ada lagi tempat-tempat yang disukai semacam ular, biawak dan sebagainya," ujarnya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku tak heran atas temuan puluhan anak ular kobra tersebut, karena permukiman tempat ditemukannya ular-ular itu dikenal kumuh.   

"Sebetulnya ular itu senang di tempat kotor dan rimbun. Ini harus bersih lingkungan, agar terhindar dari hal-hal yang seperti itu," kata Ade Yasin.   

Di tempat terpisah, Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, kembali mengamankan dua ekor anak ular kobra di Perumahan Citayam Village, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jumat.   

Ketua Regu 1 Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Arman mengatakan bahwa dua anak ular kobra itu ditemukan di dua titik berbeda, meski masih dalam satu lingkungan yang sama.

"Pertama dekat Blok E, yang berbeda di dalam got, kedua depan pos keamanan perumahan, ularnya berada di tumpukan batako," kata Arman.   

Sementara itu, Camat Bojonggede Kabupaten Bogor, Dace Hatomi menerangkan bahwa hingga Kamis kemarin, sedikitnya sudah ada 34 anak ular kobra ditemukan di Perumahan Royal Citayam Bojonggede.   

Puluhan anak ular dengan panjang 20 sentimeter hingga 30 sentimeter itu ditemukan secara beruntun dalam waktu sepekan di rumah-rumah warga hingga fasos fasum perumahan. Menurutnya, puluhan ular kobra itu merasa tak nyaman di habitatnya, sehingga memilih pindah ke permukiman.   

Ia mengatakan, permukiman yang kini banyak ditemukan ular pun tergolong kumuh.    "Di perumahan itu banyak genteng yang berserakan, mungkin saja kan bisa berhabitat di situ, itu juga kan sarang ular, lokasinya di situ itu kumuh liat saja deh," beber Dace

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement