REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina mulai menyalurkan produk Biosolar B30 di wilayah Sorong. Penyaluran ini merupakan yang pertama dilakukan di wilayah Marketing Operation Region VIII. Biosolar secara bertahap akan mulai disalurkan pula ke seluruh Fuel Terminal (Terminal BBM) di wilayah Maluku – Papua hingga Januari 2020.
Penyaluran produk BBM ramah lingkungan Biosolar B30 ini merupakan bagian dari pelaksanaan mandat Pemerintah untuk menyediakan dan menyalurkan bahan bakar Biosolar dengan kandungan 30 persen FAME (Fatty Acid Methyl Ester) atau minyak nabati dari kelapa sawit.
“Sebanyak 4.600 Kilo liter (KL) Biosolar B30 telah dipasok ke Fuel Terminal Sorong pada Selasa (10/12) dan siap disalurkan ke konsumen retail dan industri di wilayah Sorong dan sekitarnya,” ujar Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, Ahad (15/12).
Brasto menambahkan bahwa implementasi penyaluran Biosolar B30 di wilayah Sorong nantinya akan menjadi acuan dalam memastikan mekanisme penerimaan, proses blending, dan penyaluran ke lembaga-lembaga penyalur sehingga dapat diterapkan di Fuel Terminal lainnya di bulan Januari 2020 mendatang.
“Pertamina telah menyalurkan Biosolar B30 ke 16 lembaga penyalur yang disuplai dari FT Sorong diantaranya 3 SPBU reguler wilayah Kota Sorong, 4 SPBU kompak/mini wilayah Kabupaten Sorong, 3 SPBU Kompak wilayah Kab. Maybrat, 3 SPBU Kompak wilayah Kab. Tambraw, dan 3 SPBU kompak/mini di wilayah Sorong Selatan,” kata Brasto.
Biosolar B30 merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa mengurangi performa kendaraan. Selain itu, Biosolar B30 juga lebih efisien dalam penggunaan bahan baku minyak mentah. Pertamina berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan produk Biosolar B30 dan turut menjaga kelestarian alam melalui penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan.