REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN -- Hampir setiap Rabu, yakni hari pasar di daerah itu, para peternak berdatangan dari penjuru daerah membawa hewan ternak mereka. Pasar Ternak Sungai Sariak, Kabupaten Padangpariaman merupakan salah satu pasar ternak terbesar yang ada di Sumatera Barat.
Pedagang mencoba peruntungan mereka menjual hewan ternak untuk berbagai kebutuhan. Tawar menawar pun dilakukan.
Uniknya, negosiasi harga tersebut tidak dilakukan secara terbuka, melainkan dengan diam menggunakan bahasa isyarat tangan di balik sehelai kain sarung yang biasanya selalu ada di pundak mereka.
Tradisi turun-temurun di Minangkabau itulah yang disebut "Marosok", yang artinya meraba. Penjual dan pembeli saling meraba menggunakan jari mereka di balik kain sarung, baju, handuk atau bahkan topi untuk menjaga kerahasiaan.
Setiap jari yang disodorkan, melambangkan harga tertentu. Mereka berjabat tangan tanpa menyebut harga. Negosiasi semacam ini dilakukan agar harga tidak diketahui pembeli dan penjual lainnya, sehingga tidak akan terjadi perselisihan di antara mereka.
Jika harga belum cocok, tangan tetap saling menggenggam sambil menawar harga yang bisa disepakati. Saat transaksi berhasil, tangan mereka saling melepaskan. Uang dibayarkan dan pembeli pun membawa hewan ternak yang sudah dibelinya pulang ke daerahnya masing-masing.