REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester City membawa pulang tiga poin penting dari kandang Arsenal untuk bersaing di papan atas Liga Inggris. City mengalahkan Arsenal dengan skor 3-0 pada laga pekan ke-17 di Stadion Emirates, London, yang berakhir Senin (16/12) dini hari WIB.
City tetap berada di peringkat tiga dengan nilai 35, tertinggal empat poin dari Leicester City di posisi kedua, dan unggul enam angka dari Chelsea di tempat keempat. Sementara Arsenal masih berkutat di peringkat sembilan dengan nilai 22.
Jalannya laga
Laga baru saja berjalan dua menit, City membuka keunggulan berkat gol De Bruyne. Tendangan first time kaki kanannya dari kotak penalti melesat ke sudut kanan atas gawang Arsenal yang tak bisa dicegah kiper Bernd Leno.
Tim Gudang Peluru mencoba melawan lewat pergerakan Nicolas Pepe dan Lucas Torreira. Mesut Oezil gagal memanfaatkan tendangan bebas pada menit ke-13. Justru Arsenal kembali kebobolan usai tembakan Raheem Sterling dari jarak dekat menembus jala gawang tuan rumah.
Gol Sterling tercipta berkat kejelian De Bruyne yang menerobos sisi kanan pertahanan Arsenal, kemudian mengirimkan bola silang ke Sterling yang tak dijaga di tiang jauh.
Unggul dua gol tak membuat City tenang. Fernandinho diganjar kartu kuning karena pelanggaran berat pada menit ke-17. Selang beberapa menit menyusul pelanggaran Benjamin Mendy.
Matteo Guendouzi meraih kesempatan emas dari luar kotak penalti di menit ke-27. Tapi sepakannya masih bisa ditepis kiper City Ederson. Lagi-lagi pemain City diganjar kartu kuning. Kali ini menimpa Rodrigo pada menit ke-35 karena mengganjal Sead Kolasinac. Kolasinac tak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera engkel dan harus digantikan Bakayo Saka.
City mencetak gol ketiga setelah Kolasinac meninggalkan lapangan. De Bruyne kembali mencatatkan nama di papan skor lima menit jelang babak pertama berakhir. De Bruyne nyaris mencetak hat-trick pada menit ke-42. Tapi tembakan keras De Bruyne masih bisa ditepis Leno dengan brilian. Bola tepisan Leno mengenai tiang dan kemudian memantul menjauhi gawang. Sampai peluit akhir babak pertama berbunyi tak ada penambahan skor.
City melepaskan enam percobaan sepanjang babak pertama, empat di antaranya tepat sasaran. Dari empat percobaan itu, tiga berbuah gol. Arsenal mencatatkan tiga peluang dan hanya satu yang tepat sasaran.
City tak terlalu unggul dalam penguasan bola, yakni 52 persen berbanding 48 milik Arsenal. Hanya, penguasaan bola City efektif dan selalu berujung terciptanya ancaman ke pertahanan Arsenal.
Pada babak kedua, City menunjukkan belum puas dengan keunggulan tiga gol. Gabriel Jesus dan Fernandinho nyaris menambah skor untuk City. Namun peluang tendangan mereka pada 10 menit awal babak kedua gagal menjadi gol.
De Bruyne juga makin jadi ancaman Arsenal dan tampak akan mencetak hat-trick. Beruntung bagi tuan rumah, akselerasi dan peluang De Bruyne berhasil dimentahkan.
Pelatih City Pep Guardiola kemudian memasukkan tenaga baru. Ia menurunkan Bernardo Silva menggantikan Phil Foden pada menit ke-56. Tak banyak perubahan dalam serangan City yang tetap berbahaya.
Arsenal sempat mendapat peluang tendangan bebas dari kaki Pepe pada menit ke-60. Hanya, peluang itu gagal dikonversi menjadi gol. Begitu pula dengan tendangan Aubameyang pada menit ke-73 yang melenceng ke kanan gawang.
Guna memecah kebuntuan di lini tengah, Lucas Torreira ditarik keluar diganti Joseph Willock pada menit ke-81. City tak mau kalah dengan memasukkan Zinchenko menggantikan Benjamin Mendy empat menit kemudian.
Jelang injury time, Riyad Mahrez dan Sterling hampir saja mencetak gol tambahan bagi City. Namun hingga laga usai, skor tak berubah untuk keunggulan City.