Senin 16 Dec 2019 13:59 WIB

Sambungan Tol Layang Japek Banyak Dikeluhkan Pengendara

Kementerian PUPR segera membenahi sambungan Tol Layang Japek yang banyk dikeluhkan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (15/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah masyarakat yang sudah mencoba Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) pada Ahad (15/12) kemarin mengeluhkan soal setiap sambungan di jalan sepanjang 38 kilometer tersebut. Saat melintas di setiap sambungan jembatan atau expansion joint membuat mobil seakan melintasi garis kejut.

Mengenai keluhan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan segera disempurnakan. “Sekarang ini masih belum sempurna, tapi Pak Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR mau memperbaiki itu dalam waktu dekat,” kata Budi di Gedung Kemenhub, Senin (16/12).

Baca Juga

Sebab, Budi menjelaskan setiap sambungan jembatan di Tol Layang Japek harusnya tidak akan terasa saat kendaraan melewati. Hanya saja saat ini memang belum terlalu sempurna sehingga seperti polisi tidur saat kendaraan melintas.

“Tapi kalau kecepatan tinggi itu potensinya gini, kayak lompat sedikit. Itu yang bahaya,” ujar Budi.

Budi menjelaskan setiap sambungan jembatan yang terasa bukan dikarenakan belum dilakukan pengaspalan. Hanya saja belum sepurna kata Budi, sehingga saat kendaraan melintas seperti sidikit turun.

Meskipun begitu, Budi menegaskan dengan kecepatan maksimal 80 kilometer perjam tidak akan berbahaya. “Kemarin saya lewat situ (Tol Layang Japek) sudah ada yang enak. Awal mencoba memang saya terasa sekali, tapi kemarin saya lewat tidak semuanya seperti itu,” jelas Budi.

Sebelum Tol Layang Japek diresmikan Kamis (12/12), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan konstruksi dipastikan aman. Basuki menegaskan sebelumnya uji beban seudah selesai dilakukan dengan hasil yang baik.

Hanya saja, Basuki mengakui saat ini tinggal menghaluskan bagian sambungan jembatan untuk menambah kenyamanan. “Sudah dicoba 80 kilometer perjam masih cukup nyaman, itu kecepatan maksimum di jalan tol ini,” tutur Basuki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement