Seorang pemburu bersama elang emas yang telah dijinakkan miliknya di desa Kaynar, Kawasan Almaty, Kazakhstan. (FOTO : Pavel Mikheyev/REUTERS)
Seorang pemburu bersama elang emas yang telah dijinakkan miliknya di desa Kaynar, Kawasan Almaty, Kazakhstan. (FOTO : Pavel Mikheyev/REUTERS)
Elang emas pemburu yang telah dijinakkan terbang di sela lomba berburu tradisional di desa Kaynar, Kawasan Almaty, Kazakhstan. (FOTO : Pavel Mikheyev/REUTERS)
Foto yang diambil dari punggung elang emas pemburu yang tengah terbang di desa Kaynar, Kawasan Almaty, Kazakhstan. (FOTO : Pavel Mikheyev/REUTERS)
Anjing pemburu ikut ambil bagian dalam kontes berburu tradisional di desa Kaynar, Kawasan Almaty, Kazakhstan. (FOTO : Pavel Mikheyev/REUTERS)
Pemburu bersama elang emas yang telah dijinakkan miliknya mengikuti lomba berburu tradisional di desa Kaynar, Kawasan Almaty, Kazakhstan. (FOTO : Pavel Mikheyev/REUTERS)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, ALMATY -- Berburu dengan menggunakan hewan lain sebagai alat bantu telah lama dikenal dalam peradaban dan kebudayaan manusia di bumi. Predator berupa anjing sering menjadi 'asisten' pemburu hingga kini.
Namun di beberapa kebudaayan nomad, ada hewan predator lain yang dilatih untuk membantu pemburu. Predator dai jenis burung elang telah lama digunakan oleh orang Mongol dalam berburu.
Hal yang sama dilakukan dan menjadi tradisi di Kazakhtan. Negara serumpun yang memiliki kesamaan rumpun budaya dan ras dengan Mongolia.
sumber : Reuters
Advertisement