REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar kembali mengingatkan warganya tetap mewaspadai kemarau panjang akan melanda daerah itu pada 2020. Kemarau panjang berpotensi terbakar kembali hutan dan lahan.
"Kebakaran hutan dan lahan 2019 sudah berdampak banyaknya kerugian di Riau. Banyak yang sakit, anak-anak sering libur sekolah, penerbangan tertunda dan lainnya," kata Syamsuar di Pekanbaru, pekan lalu.
Dia mengimbau seluruh warganya menjaga hutan untuk menghindari kebakaran. "Jangan sampai terulang lagi bencana serupa, karenanya menjaga lingkungan agar tidak lagi terjadi kabut asap adalah tanggung jawab kita bersama agar Riau tetap menjadi aman dan kondusif," katanya.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Riau diperkirakan mengalami musim kemarau pajang selama tujuh bulan pada 2020. Dari 12 bulan, hanya lima bulan basah, selebihnya kering.
Musim kering pada 2020 diprediksi akan terjadi empat bulan pertama di awal tahun sejak Februari. Setelah itu, Riau akan memasuki musim penghujan dan diprediksi kembali dilanda musim kering pada Agustus hingga Oktober 2020.