Rabu 18 Dec 2019 00:23 WIB

Berburu Ular di Tasikmalaya

Polisi dan pemadam kebakaran diterjunkan untuk mencari ular yang membuat resah warga

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Warga dan petugas damkar melakukan pencarian ular kobra di Perum Tata Lestari, Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/12).
Foto: dok. Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Tasikmalaya
Warga dan petugas damkar melakukan pencarian ular kobra di Perum Tata Lestari, Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan aparat kepolisian dan pemadam kebakaran diterjunkan ke Perumahan Tata Lestari, Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/12). Mereka ditugaskan mencari ular yang membuat resah warga yang tinggal di perumahan tersebut.

Sejumlah tempat diperiksa. Mulai dari rumah warga, bangunan kosong, tumpukan batu dsn kayu, hingga kebun yang ada di wilayah itu. Namun, pencarian masih nihil. Tak satu pun ular yang ditemukan.

"Kita hari ini belum menemukan (ular). Tapi banyak terdapat lubang," kata Kepala Bidang  Pemadam Kebakaran (damkar), Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Kota Tasikmalaya, Mulyono, Selasa.

Ia belum bisa memastikan asal kedatangan ular jenis kobra yang ditemukan warga Perumahan Tata Lestari dalam sepekan terakhir. Namun, menurut dia, ular biasa bertelur ketika musim kemarau dan menetas saat memasuki musim hujan.

Kemungkinan, ular-ular tersebut bertelur dan menetas di kebun-kebun sekitar wilayah tersebut. Karena itu, saat ini banyak ular yang masuk ke permukiman warga. Apalagi, ia menambahkan, di wilayah itu terdapat banyak lahan kosong dan tumpukan sisa material yang tak lagi digunakan. Saat diperiksa oleh petugas damkar, terdapat lubang-lubang yang diperkirakan tempat ular bersarang.

Namun, pencarian hari itu berhasil nihil. Petugas damkar hanya membawa tiga ekor anak ular kobra yang sebelumnya sudah berhasil ditangkap warga. Mulyono menilai, ular-ular yang dibawa itu masih satu jenis dan berukuran sama. Kemungkinan ular itu berasal dari satu induk. Ia mengimbau warga untuk lebih hati-hati dan mulai membersihkan lingkungan di sekitarnya.

"Menghindar dulu (jika melihat ular). Soalnya ular itu melawan sifatnya kalau digertak," ujar dia.

Kendati demikian, lanjut dia, petugas damkar akan tetap siaga untuk membantu masyarakat mencari ular. Jika kembali menemukan ular, ia meminta warga untuk segera melapor ke petugas damkar.

Sebelumnya, warga Perumahan Tata Lestari dihebohkan dengan kehadiran ular kobra di sekitar permukiman warga. Setidaknya 15 ekor anak ular kobra berhasil ditanggap warga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement