REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Muhammad Nuh melantik BWI Perwakilan Sumatra Barat, Rabu (18/12). Pelantikan ini diselenggarakan di Aula Kantor Gubernur Sumbar di Kota Padang.
"Saya harap pengelola wakaf harus kreatif dan melakukan tindakan produktif memanfaatkan harta wakaf," kata Nuh.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menilai pengelolaan wakaf di Indonesia sejauh ini belum optimmal. Harusnya wakaf dapat meningkatkan kesejahteraan umat.
"Potensi wakaf apakah itu wakaf lahan atau uang kalau dikelola secara profesional akan sangat membantu menyejahterakan ekonomi umat," ujar Nuh.
Nuh menyarankan BWI Sumbar gencar melakukan sosialiasi wakaf kepada masyarakat. Selain menghimpun zakat, BWI Sumbar harus intens mengajak kerja sama berbagai pihak agar kesadaran masyarakat untuk berwakaf semakin tinggi.
Nuh mencontohkan wakaf yang dikelola secara produktif, seperti tanah wakaf dibangun pondok pesantren dan sekolah. Di sana dijadikan tempat pendidikan gratis bagi kaum miskin dan dhuafa. Dengan begitu, kata Nuh, harta yang diwakafkan tadi dapat bersumbangsih melahirkan generasi terdidik dan dapat mengentaskan kemiskinan.