Jumat 20 Dec 2019 07:41 WIB

Pemakzulan Donald Trump Rugikan Ukraina

Ukraina secara politis semakin terhimpit dengan kasus pemakzulan Donald Trump.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kiri) bertemu dengan Presiden AS Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (kiri) bertemu dengan Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Kasus pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat Ukraina kembali mendapatkan sorotan perbincangan. Kondisi itu memicu tanggapan beragam dari masyarakat Ukraina.

Salah satu tanggapan yang terlihat di kalangan masyarakat Ukraina adalah rasa takut. "Kita sudah selesai. Jika Trump tetap berkuasa, dia akan memukul kita dengan keras," kata agen real estat di Kyiv Olena Zabuzhko, dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga

Pria berusia 48 tahun itu menyatakan, posisi Ukraina sebenarnya tidak menguntungkan. Ketika sanksi pemakzulan dapat terpenuhi, maka Partai Demokrat pun dapat mengincar pemerintahan Ukraina karena memberikan sinyal terhadap penyelidikan untuk mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dan putranya.

Tapi, mantan diplomat dan penasihat pemerintah Ukraina Andriy Telizhenko yang memiliki hubungan dekat dengan pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, dengan tegas menentang sudut pandang tersebut. "Tidak akan ada pembalasan politik terhadap Ukraina. Trump dan Gedung Putih ingin bekerja dengan Ukraina," katanya.