REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setan telah mendeklarasikan dirinya mengabdi kepada keburukan sebab menolak perintah Allah SWT. Sifat sombong setan menjadikannya merasa lebih tinggi, sehingga setan bersumpah untuk selalu menggoda dan merasuki anak-cucu Nabi Adam AS.
Sejatinya, setan sangat mudah merasuki jiwa manusia. Di saat apapun, setan kerap berdialog dengan nafsu yang tertanam dalam diri seorang hamba. Tak terkecuali, merasuknya setan bisa bermula dari makanan yang dikonsumsi.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, dalam bukunya berjudul Ungkapan Hikmah mengatakan, di antara cara yang ditempuh setan agar masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui makanan yang dikonsumsi. Bila makanan dan perolehan hartanya haram, maka setan memiliki akses yang mudah untuk merasuki diri kita.
Bila setan telah berada di dalam diri, menurut beliau, mereka akan menggerakkan perilaku manusia agar selalu bergabung bersama mereka. Welcome to the club! Begitu bahasa milenialnya. Tentu saja untuk menghindari hal itu, manusia perlu berhati-hati dalam mencari rezeki.
Utamakan rezeki yang halal, dan hindari rezeki syubhat apalagi haram. Sebab menurut beliau, status makanan dan minuman yang manusia konsumsi sejatinya akan menentukan sikap setiap hamba. Halal-haramnya harta dan makanan yang dikonsumsi, juga akan menentukan manusia untuk mengarah kepada surga ataupun neraka.