Senin 23 Dec 2019 08:06 WIB

Petani Padi Gotong Royong Basmi Hama Tikus

Pembasmian dilakukan guna mengantisipasi serangan hama tikus.

Petani Padi Gotong Royong Basmi Hama Tikus. Seorang petani memanen benih padi di areal persawahan (ilustrasi).
Foto: FOTO ANTARA/Dedhez Anggara
Petani Padi Gotong Royong Basmi Hama Tikus. Seorang petani memanen benih padi di areal persawahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Memasuki musim tanam padi, petani di Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan bergotong royong membasmi hama tikus di area persawahan agar hasil panen sesuai harapan.

"Pembasmian ini dilakukan guna mengantisipasi serangan hama tikus yang dapat merusak tanamam padi," kata Kepala Desa Tanjungan, Kecamatan Pengandonan, Ogan Komering Ulu (OKU), Ahmad Pikal, Ahad (22/12).

Baca Juga

Dia mengemukakan, kegiatan gotong royong ini dilakukan kelompok tani di desa setempat bersama petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten OKU untuk membasmi hama tikus agar tidak merusak tanam padi yang akan ditanam petani pada Desember tahun ini. "Karena sebentar lagi sudah memasuki musim tanam sehingga segala keperluan harus dipersiapkan, termasuk membasmi hama tikus agar tanaman padi yang ditanam tidak dirusak oleh binatang tersebut," ungkapnya.

Dia menjelaskan, teknik yang digunakan dalam membasmi hama tikus ini yaitu menyemprotkan gas elpiji pada lubang atau sarang tikus yang banyak terdapat di area persawahan."Cara yang kami gunakan yaitu langsung memburu sarang tikus dengan menyemprotkan gas elpiji ke lubang atau sarangnya agar hama tersebut mati," ujarnya.

Menurut dia, cara yang digunakan tersebut dinilai sangat efisien dan efektif karena dapat membunuh tikus hingga ke sarangnya. "Selain efisien dan efektif, penggunaan gas dan balerang ini juga lebih ramah lingkungan sehingga sering kali digunakan petani dalam membasmi hama tikus setiap memasuki musim tanam padi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement