REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjamin bahwa pasokan dan alur distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (Elpiji) serta fasilitas penunjang lainnya dalam kondisi aman.
Arifin memberikan apresiasi atas kesiapan Pertamina atas pasokan dan proses penyaluran BBM dan elpiji guna menunjang mobilitas masyarakat selama periode Nataru.
"Dari informasi dan data-data yang ada, Pertamina telah melakukan persiapan-persiapan yang cukup. Stok yang ada saat ini sudah memenuhi persyaratan yaitu 16 hari. Dan juga Pertamina sudah mengaktifkan jaringan-jaringan untuk mendukung penyaluran-penyaluran daripada BBM yang dibutuhkan masyarakat menjelang Nataru itu," ujar Arifin di Jakarta, Senin (23/12).
Pemerintah, kata Arifin, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait akan melakukan pemantauan secara intensif. Pemantauan ini dimaksudkan guna mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Akan kami lakukan pemantauan secara intensif 24 jam untuk mendeteksi adanya kemungkinan kalau adanya kelangkaan untuk segera dapat diatasi," ungkap Arifin.
Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan akan melakukan segala upaya terbaik agar seluruh masyarakat yang merayakan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 aman dan nyaman khususnya dalam hal ketersediaan dan distribusi BBM maupun elpiji. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menambah volume BBM, elpiji hingga membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang mulai aktif bertugas melayani masyarakat sejak 14 November 2019 hingga 8 Januari 2020.
"Satgas natal dan tahun baru 2019-2020 ini sudah dimulai dari tanggal 14 November 2018 dan akan berakhir nanti di tanggal 8 Januari 2020. Ini 24 jam poskonya ada di seluruh kantor Regional Pertamina dari Sabang sampai Merauke. Dan call center 135 untuk pengaduan-pengaduan ataupun permintaan apapun," kata Nicke.
Demi mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji publik, Pemerintah telah menambah berbagai sarana dan prasarana pendukung lainnya agar kebutuhan masyarakat akan BBM dan LPG dapat terpenuhi. Layanan tambahan BBM yang tersedia adalah 4 titik Kiosk Pertamax, 19 titik Motor Kemasan, dan 123 SPBU kantong.
Berdasarkan catatan Pertamina, terdapat 219 unit SPBU baik regular maupun modular di jalur pantura arteri, 77 unit SPBU di jalur pantura selatan (68 regular dan 8 modular) fokus melayani nataru, 72 unit di tol Jawa (47 regular dan 25 modular), 14 unit di jalur tol Sumatera (3 regular dan 11 modular) dan 1 unit SPBU regular di jalur tol Kalimantan. Total, terdapat 1.525 SPBU milik yang siaga dari MOR I sampai MOR VIII menyambut nataru.
Sementara untuk elpiji, total ada 638 Stasuin Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), 3.264 agen dan 32.258 pangkalan siaga.