REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai manusia, ada kalanya seseorang mengalami rasa bosan dalam hidup. Terkadang rasa semangat sangat dibutuhkan untuk kembali menjalani aktivitas dan ibadah.
Salah satu cara untuk mengembalikan semangat itu adalah dengan cara menghibur diri. Dalam Islam, ada beberapa permainan yang beberapa kali, menurut sejumlah riwayat, pernah dilakukan Rasulullah SAW.
Mengutip buku Tuntas Memahami Halal dan Haram, karya Syekh Yusuf al-Qaradhawi, berikut sejumlah permainan santai yang pernah dijalankan Rasulullah:
Pertama, lomba lari. Perlombaan ini biasa dilakukan para sahabat dan diakui Rasulullah saw. Diriwayatkan bahwa Salamah ibn al-Akwa adalah seorang pelari tercepat. Bahkan, Rasulullah bersama istrinya Aisyah kerap kali membuat perlombaan untuk melatih sikap kesederhanaan, mengembalikan kesegaran badan, dan memberi pelajaran pada sahabat.
Kedua, gulat. Menurut hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan at-Tirmidzi, Rasulullah pernah bergulat dengan seorang lelaki yang dikenal kuat pada zaman itu. Lelaki itu bernama Rukanah. Permainan ini dilakukan Rasulullah beberapa kali.
Ketiga, memanah. Salah satu olah raga yang disunahkan Rasul ialah melemparkan anak panah. Lebih dari sekadar hiburan dan permainan, Rasulullah memandang bahwa memanah merupakan satu bentuk persiapan kekuatan yang diperintahkan Allah SWT.
Keempat, berkuda. Olah raga yang satu ini bertujuan untuk menguatkan badan, melatih ketangkasan dalam melakukan gerakan, mempercepat serangan, menambah keberanian, kepercayaan diri, kecerdasan, dan melatih kemampuan.
Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari, “Kuda itu diikat ubun-ubunnya dengan kebaikan.” Jadi, berkuda merupakan salah satu olah raga yang mengandung unsur kebaikan jika dilakukan, karena ia juga erta hubungannya dengan aktivitas berjihad di jalan Allah SWT.
Kelima, memainkan tombak. Orang-orang Habasyah saat itu sering kali memainkan tombaknya di Masjid Nabawi. Menurut hadis yang diriwayatkan al-Bukhari, saat itu Rasulullah juga memperkenankan Aisyah untuk menontonnya. “Baik sekali kali, wahai Bani Arfidah!” kata Rasul kepada orang-orang Habasyah itu.