REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai, guru madrasah menjadi ujung tombak pencetak generasi muda yang unggul dan berkualitas. Selain itu, menurut Ridwan Kamil, guru madrasah dapat mencetak karakter keislaman generasi muda Jabar.
"Saya titipkan manusia unggul Jawa Barat kepada para guru madrasah di sini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Silaturahim Guru Madrasah se-Jabar di Balai Asri Pusdai, Kota Bandung, Selasa (24/12).
Emil mengatakan, guru madrasah memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Presiden RI Joko Widodo, yakni membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, dan menyambut Indonesia Emas 2045. "Tahun emas 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Tahun itu Indonesia salah satu dari empat negara adidaya di dunia," katanya.
Namun syaratnya, kata dia, ekonomi harus terjaga, sosial-politik harus kondusif, dan generasi mudanya harus kompetitif. "Inilah ladang amal bagi guru-guru madrasah," katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, kata dia, saat ini memiliki pandangan bahwa pembangunan tidak hanya soal dimensi lahiriah, tetapi juga batiniah. Untuk itu, Pemprov Jabar meluncurkan program keumatan, seperti Magrib Mengaji.
"Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program-program keumatan seperti Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, Satu Desa Satu Hafidz dan beberapa program lainnya," katanya.
Sementara Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar, Abudin, berharap Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Jabar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. Yakni, Mulai dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Madrasah Aliyah (MA).
Abudin pun mendorong seluruh guru madrasah Jabar untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). "Kami merasa bangga kepada bapak/ibu yang telah jadi garda terdepan membawa pendidikan Jawa Barat," kata Abudin.
Menurut Ketua Umum PGMI Jabar Heri Purnama, silaturahmi guru madrasah se-Jabar menjadi momentum bagi semua pihak untuk menyampaikan aspirasinya. "Tidak boleh lagi ada dikotomi perlakuan berbeda antara guru PNS dan Non-PNS. Kita satu visi misi satu posisi. Guru madrasah yang mewarisi ilmu kepada anak bangsa," katan Heri seraya mengatakan bangsa kita ini berdiri salah satunya berkat sumbangsih guru madrasah Indonesia.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 4.820 guru madrasah berbagai tingkatan dari seluruh kota/kabupaten se-Jabar.