Kamis 26 Dec 2019 08:06 WIB

Klopp Sebut Jadwal Liga Primer Inggris Sebuah Kejahatan

Menurut Klopp tidak ada alasan untuk membuat suatu tim bermain dalam dua pertandingan

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Agung Sasongko
Manajer Tim Liverpool Juergen Klopp merayakan kemenangan usai laga fina FIFA Club World Cup 2019  antara Liverpool FC melawan CR Flamengo, di Doha, Qatar, Sabtu (21/12) dini hari
Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters
Manajer Tim Liverpool Juergen Klopp merayakan kemenangan usai laga fina FIFA Club World Cup 2019 antara Liverpool FC melawan CR Flamengo, di Doha, Qatar, Sabtu (21/12) dini hari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp mengeluhkan jadwal padat yang dialami oleh tim asuhannya di hari libur natal dan tahun baru. Liverpool dijadwalkan bermain tandang ke markas Leicester City pada Jumat (27/12) dini hari WIB dan selang dua hari kemudian harus menjamu Wolves di Anfield. Klopp menilai pengaturan jadwal Liga Premier Inggris sebagai tindakan kejahatan.

Selain Liverpool, Leicester juga harus menghadapi jadwal yang serupa padatnya. Setelah menjamu Liverpool, dua hari kemudian Leicester harus menghadapi West Ham di Stadion Olimpiade London. Selain itu, Manchester United, Tottenham dan Everton juga mengalami hal yanh tidak jauh berbeda. Klub-klub tersebut harus menghadapi dua pertandingan tiga hari setelah hari natal.

"Semua pelatih tak ada masalah dengan Boxing Day, tapi bermain pada 26 dan 28 (Desember) adalah sebuah kejahatan. Itu sama sekali tidak baik, dan kita masih harus menemui hal itu. Tahun ini kita punya pertandingan pada 26 dan 29 Desember dan itu seperti liburan," kata Klopp dikutip dari Sportskeeda, Kamis (26/12).

"Saya mengerti bahwa yang lain tidak mengeluh akan hal itu, tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa hal seperti seharusnya tidak terjadi," lanjut dia.

Menurut Klopp tidak ada alasan untuk membuat suatu tim bermain dalam dua pertandingan Liga Premier Inggris kurang dari 48 jam. Namun, kata dia, jelas setiap orang berhak mengatakan apa yang ingin dikatakan dan tidak ada satu orang pun yang benar-benar peduli akan hal itu.

"Setiap tahun selalu terulang bagi pelatih yang menghadapi pertandingan pada 26 dan 28 Desember. Sport science tidak memberimu pengetahuan tentang hal itu, karena ada hal yang memang sudah seperti itu," kata dia.

Menurut Klopp, pertandingan sepak bola pada perayaan natal di Jerman akan sangat menyebabkan masalah pada sisi pribadi seseorang, namun dia menyadari bahwa saat ini dia bermain untuk klub Inggris dan dengan budaya sepak bola Inggris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement