Jumat 27 Dec 2019 12:09 WIB

AC Kereta Api Timpa Penumpang, 8 Orang Luka-Luka

AC split yang berada di dalam Kereta Api lokal 511 Bandung Raya 1 dan 2 jatuh

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
AC split yang berada di dalam Kereta Api lokal 511 Bandung Raya 1 dan 2 jatuh menimpa penumpang. Ilustrasi.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
AC split yang berada di dalam Kereta Api lokal 511 Bandung Raya 1 dan 2 jatuh menimpa penumpang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- AC split yang berada di dalam Kereta Api lokal 511 Bandung Raya 1 dan 2 tujuan Cicalengka-Bandung jatuh menimpa penumpang yang berada di bawahnya, Jumat (27/12) pagi. Akibatnya, delapan orang mengalami luka-luka.

Dua orang di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Kebon Jati untuk mendapatkan perawatan intensif sedangkan lainnya sudah pulang ke tujuan masing-masing. Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung Noxy Citrea membenarkan peristiwa tersebut.

Baca Juga

Menurutnya, kejadiannya terjadi saat proses penggandengan lokomotif ke rangkaian di emplasemen Stasiun Cicalengka. "PT KAI memohon maaf atas kejadian ini. KAI akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban tersebut," ujarnya melalui keterangan pers, Jumat (27/12).

Menurutnya, delapan orang penumpang yang terluka ditangani oleh tim kesehatan PT KAI yang bertugas di stasiun. Ia mengatakan dua orang yang dibawa ke rumah sakit mengalami luka memar dan nyeri bahu.

Noxy menambahkan saat ini seluruh unit bergerak cepat untuk melakukan perbaikan dan penanganan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Pihaknya segera mengosongkan dua kereta (gerbong) yang terdapat AC jatuh dan dua kereta itu dilakukan penggantian di Stasiun Bandung.

“Sekali lagi KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan selanjutnya akan terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi penggunan jasa kereta api,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement